Wakapolres Jakarta Barat Bachtiar Ajun Komisaris Besar Ujang Purnama menyampaikan bahwa 20 dari 360 preman tersebut terpaksa dijebloskan ke jeruji besi lantaran kedapatan mencuri, serta memiliki empat linting daun ganja dan 10 paket sabu. Sisanya, akan dibawa ke Dinas Sosial di Kedoya, Kebon Jeruk.
Menurut Bachtiar, razia yang akan berlangsung sampai akhir Februari mendatang ini lebih difokuskan pada titik rawan kejahatan. "Cengkareng itu salah satu titik yang paling rawan kejahatan," ujar Bachtiar saat ditemui di Polres Jakarta Barat, Selasa (27/1/2015) sore.
Bachtiar berharap operasi yang rutin digelar setiap sepekan sekali itu akan membersihkan Jakarta Barat dari tindak kekerasan dan premanisme. [Baca: Ahok: Preman Jadi Tukang Parkir, kalau Masih "Nodong" Kami Hajar!]
Razia ini difokuskan pada preman, pengamen yang memaksa, dan anak yang berdandan ala punk yang kerap meresahkan warga. Pencuri, pengguna narkoba, pemilik senjata tajam, dan miras pun tak luput dari kejaran aparat.
Salah satu pencuri yang ikut terjaring dalam razia tersebut ialah Kurniawan. Pria berumur 35 tahun itu ditangkap lantaran mencuri kaca spion mobil Avanza yang sedang diparkir.
Kurniawan mengaku terpaksa mencuri karena terimpit kebutuhan ekonomi. Ia seorang penganggur yang harus membiayai dua orang anak dan istrinya. "Saya sudah lama enggak kerja, Mbak. Terpaksa mencuri buat makan kasih makan ke anak dan istri," ucap Kurniawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.