Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Polisi yang Serempet Pengendara Motor Akan Diperiksa

Kompas.com - 03/02/2015, 20:58 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap bus polisi yang menyerempet sepeda motor di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/2/2015) kemarin. Bus tersebut akan diperiksa khususnya untuk kondisi sirinenya.

"Apa benar bus menyalakan sirine saat berjalan, kami akan lakukan pemeriksaan fisik dan juga saksi-saksi," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polisi Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Sutimin, Selasa (3/2/2015).

Sutimin mengatakan, bila bus polisi melaju dengan kencang di jalan, bus tersebut perlu menyalakan sirine. Tujuannya untuk membuka jalan. Meski begitu, Sutimin enggan berandai-andai tentang hasil pemeriksaan nantinya. [Baca: Guntur Mengaku Tidak Ada Bunyi Sirine dari Bus Polisi yang Menabrak Motornya]

Yang jelas, dia mengatakan, bila terbukti bersalah, maka sopir bus dapat menerima hukuman dengan undang-undang yang berlaku. Sementara itu, sepeda motor yang ditumpangi Ahmad Guntur (53) dan putrinya Laila Ahmad (15) diamankan untuk dijadikan barang bukti di kantor Polisi Resor Jakarta Selatan.

Kondisi motor tersebut tidak terlalu banyak mengalami kerusakan. Sepeda motor bernomor polisi B 6917 SJZ tersebut tampak masih utuh. Di beberapa bagian, tampak cat yang mengelupas, seperti di ujung pegangan rem di setang sebelah kanan, begitu juga ujungnya.

Pangkal pegangan rem kanan dan ujung lampu depan sebelah kanan juga tampak tergores. Sementara bodi motor berwarna hitam dengan garis merah, kuning, biru, dan putih itu tampak relatif mulus. [Baca: Ida Farida Mimpi Suaminya Meninggal, Ternyata Putrinya]

Secara kasat mata, tidak tampak tanda-tanda bekas tabrakan. Namun lampu belakang motor tampak sedikit retak. Motor yang tampak sedikit kotor bekas ciptratan lumpur air hujan itu juga memiliki ban dan knalpot yang relatif masih terlihat normal.

Bahkan stiker yang ditempel di bodi sebelah kanan motor juga tak tampak tergores. Dua helm yang digunakan Guntur dan Laila juga tampak digantung di motor tersebut. Helm berwarna hitam dan biru itu juga tampak mulus, tanpa ada tanda-tanda benturan.

Seperti diberitakan, motor tersebut terjatuh diduga setelah terserempet bus polisi, Senin (2/2/2015) di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Laila yang dibonceng Guntur pun terluka di bagian kepala dan tidak sadarkan diri. Ia dibawa ke puskesmas, selanjutnya dipindahkan ke RS Fatmawati dan meninggal dunia. Sementara Guntur mengalami luka ringan di kaki dan tangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com