Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihadang Gelombang Besar, Wagub DKI Batal Hadiri Nikah Massal di Pulau Tidung

Kompas.com - 06/02/2015, 14:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

KEPULAUAN SERIBU, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat batal menghadiri acara nikah massal ratusan pengantin, di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jumat (6/2/2015) pagi. Itu disebabkan gelombang tinggi yang melanda perairan Teluk Jakarta.

Sesuai jadwal, acara nikah massal sedianya akan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Djarot telah berangkat dari dermaga Marina, Ancol, Jakarta Utara pada pukul 06.30 dengan menumpangi kapal Pelayanan Terpadu Keliling milik Kabupaten Kepulauan Seribu.

Pantauan Kompas.com yang ikut dalam rombongan, saat baru menempuh perjalanan sekitar 30 menit, kapal yang ditumpangi Djarot menemui gelombang besar yang disertai cuaca buruk. Nakhoda kapal pun memutuskan untuk berlabuh ke pulau terdekat, yakni Pulau Untung Jawa.

Cuaca hujan mengiringi kedatangan Djarot di pulau yang paling dekat dengan Jakarta daratan itu. Ia pun mengisi waktu dengan 'blusukan' di beberapa tempat, yakni di kantor lurah, puskesmas, dan pantai.

Kegiatan berlangsung sampai ketinggian gelombang mulai mengalami penurunan, yakni sekitar pukul 10.00. Karena waktu yang tidak memungkinkan lagi untuk hadir di Pulau Tidung, rombongan Djarot pun memutuskan langsung menuju Pulau Pramuka.

Ia rencananya akan berkunjung ke Kantor Bupati Kepulauan Seribu yang berlokasi di pulau tersebut. "Kita tidak jadi ke Tidung, tapi langsung ke Pramuka," kata staf pribadi Djarot, Monang Tambunan. Rombongan Djarot tiba di Pulau Pramuka sekitar pukul 11.30.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com