Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Penggantian Eskalator Stasiun Sudirman Tak Kunjung Rampung?

Kompas.com - 13/02/2015, 16:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Stasiun Sudirman Supriyanto mengungkapkan penyebab penggantian eskalator di peron 1 Stasiun Sudirman tak kunjung rampung meskipun ditargetkan selesai dalam satu bulan. 

"Walaupun estimasi waktunya sendiri tidak dapat kita pastikan," ujar Supriyanto kepada Kompas.com, Jumat (13/2/2015).

Supriyanto beralasan aktivitas penumpang di Stasiun Sudirman sangat tinggi sehingga pengerjaan perbaikan tidak dapat begitu saja dilakukan pada jam-jam operasional kereta. Bila hal itu dilakukan, ada potensi membahayakan penumpang dan pekerja karena kegiatan itu bersinggungan langsung dengan penumpang. [Baca: Penumpang Keluhkan Pergantian Eskalator Stasiun Sudirman Tidak Kunjung Selesai]

Oleh karena itu Supriyanto memutuskan proses penggantian eskalator hanya dilakukan malam hari setelah kereta terakhir di Stasiun Sudirman sudah lewat. Kemudian pekerjaan akan berhenti ketika stasiun akan buka kembali.

Jadi, kata Supriyanto, pekerja hanya memiliki waktu sekitar 6 jam tiap malam hari untuk menyelesaikan eskalator. Waktu yang singkat itu dianggap tidak bisa membuat pekerja mengganti eskalator secara maksimal. Prosesnya pun menjadi lama seperti saat ini.

"Kadang kita pikir nih dalam waktu enam jam mereka gimana mereka (pekerja) mau optimal?" ujar Supriyanto.

"Tetapi saya tetap lebih prioritaskan penumpang. Makanya saya perintahkan malam hari," tambah Supriyanto. [Baca: Eskalator Diperbaiki, Penumpang Stasiun Sudirman Diminta Keluar dari Pintu Bawah]

Supriyanto bukannya tidak mendengar keluhan-keluhan penumpang yang terganggu pergantian eskalator ini. Dia pun meminta penumpang untuk bersabar. "Kuncinya cuma sabar," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com