Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Toni Ruslan Hingga Akhirnya Ditemukan Tewas Bunuh Diri

Kompas.com - 20/02/2015, 04:25 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polisi Sektor Metro Penjaringan Ajun Komisaris Besar Kus Sugianto menerangkan kronologi pembunuhan terhadap Amanda Fransiska Santhoso (19) yang ditemukan bersimbah darah di Hotel Golden Sky, Jalan Pluit Jaya nomor 48 Jakarta Utara. Manurut Kus pelaku Toni Rusli (37) datang ke hotel seorang diri pada pukul 10.39.

"Dari CCTV pada pukul 10.39 kita melihat laki-laki tionghoa dengan menggunakan kaos panjang berwarna putih dan celana hitam selutut, memakai kacamata dan tas selempang menuju meja resepsionis," kata Agus.

Dari meja resepsionis, laki-laki tersebut minta diantar ke kamar nomor 206, lalu seorang bell boy bernama Mamat mengantarnya.

"Setelah diantar kemudian dia memesan kamar atas nama Toni Rusli," ungkap Kus.

Tersangka pada tanggal 11.33 kemudian kembali ke hotel dan minta diantar oleh bell boy ke kamar nomor 206.

"Toni kembali ke hotel dengan ditemani seorang perempuan memakai kemeja warna putih dan tas warna hitam, mereka berdua masuk ke kamar nomor 206," kata Kus. [Baca: Cemburu, Toni Bunuh Amanda dengan 60 Tusukan di Hotel]

Pada keesokan harinya, Rabu (18/2/2015), resepsionis bernama Riko menerima telepon dari kamar 206 memberitahukan memperpanjang penyewaan kamar.

"Pada hari yang sama, sekitar pukul 08.28 Toni keluar kamar 206 seorang diri memakai kemeja warna biru dan celana warna coklat dan memakai sandal," jelas Kus.

Setelah dari Hotel Golden Sky, Toni pergi dengan menggunakan mobil Mercedes Benz putih bernomor polisi B912EBY menuju Hotel Sofyan Inn di kawasan Tebet. [Baca: Setelah Habisi Nyawa Wanita Ini, Pelaku Loncat dari Lantai 23 Apartemen]

"Toni check in pukul 11.00, di sana dia mandi dengan tujuan menghilangkan barang bukti," kata Kus.

Di hotel tersebut, Toni menemukan kunci Hotel Golden Sky dan sebuah tas. Setelah dari hotel, Toni menuju Apartemen Lavade di kawasan Tebet Jakarta Selatan. Di sanalah Toni lompat dari lantai 23, dikarenakan panik dan takut pada polisi yang saat itu tiba di apartemen.

"Ketika pintu dibuka, Toni sudah ada di atas balkon kemudian lompat dan ditemukan tewas," pungkas Kus. (Baca: Panik, Penyebab Toni Nekat Bunuh Diri Setelah Habisi Nyawa Kekasihnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com