Hal itu diungkapkan Guntur (53), ayah dari korban tewas dari peristiwa tersebut, Laila Fitriyani (15). "(Ricky) belum sama sekali (pernah datang)," kata Guntur kepada Kompas.com, Selasa (24/2/2015).
Menurut Guntur, seharusnya Ricky datang ke keluarganya sebagai bentuk tanggung jawab. Guntur mengatakan, pasca-kejadian tersebut, ia telah menghabiskan uang yang tergolong besar untuk biaya pemakaman dan acara pengajian wafatnya Laila.
"Kita butuh biaya. Butuh biaya banyak untuk pengajian dan segala macam. Uang saya sudah habis. Habis banyak. Dari penguburan sampai hari ini, sudah 18 hari, uang saya sudah habis sekitar Rp 30 jutaan," ujar dia.
Pasca-kematian anaknya, Guntur menyebut sudah ada beberapa pejabat polisi yang datang kepadanya. Mereka sempat memberikan uang santunan kepada Guntur.
"Ada pejabat polisi ngasih uang duka. Cuma kan biaya yang kita keluarkan gede, buat pengajian, penguburan, dan segala macam," ucap dia.
Ricky merupakan anggota Sabhara Polda Metro Jaya. Saat ini, ia sedang menjalani sanksi larangan mengemudi terkait dengan kasus tersebut. Namun, ia masih menjalani kegiatan dinasnya seperti biasa.
Saat kejadian, Ricky sedang mengemudikan bus yang berada di urutan kedua dari iring-iringan bus yang berjalan dari arah Jalan Pattimura menuju Jalan Prapanca Raya. Bus yang dikemudikan Ricky menyerempet sepeda motor Guntur yang memboncengkan Laila.
Akibatnya, Guntur dan Laila terpental. Guntur tidak mengalami luka berarti. Namun, Laila terluka di bagian kepala dan tidak sadarkan diri. Pelajar SMKN 15 itu sempat dibawa ke puskesmas, selanjutnya dipindahkan ke RS Fatmawati. Di rumah sakit itulah ia mengembuskan napas terakhirnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.