Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Alternatif Cara Pembelian Tiket Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 01/03/2015, 10:56 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Mulai hari Minggu (1/3/2015) ini, seluruh loket penjualan tiket di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu ditiadakan. Untuk itu, calon penumpang diharuskan terlebih dahulu memesan tiket, baik secara online, melalui travel agent, atau cara lainnya.

Sejumlah maskapai menyediakan alternatif bagi penumpang yang belum membeli tiket pesawat, seperti yang dilakukan maskapai Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta. Petugas Garuda Indonesia di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Arfianto Catur Iskandar, menyebutkan bahwa untuk tiket maskapai Garuda Indonesia, penumpang dapat melakukan pemesanan via online dan call center langsung di loket yang kini telah berubah menjadi konter costumer service.

Untuk dua jenis pemesanan tersebut hanya bisa dilakukan beberapa jam sebelum penerbangan. "Kami menyediakan dua komputer, jadi bisa pesan langsung di sini. Tetapi untuk tiket online cuma bisa 4 jam sebelum flight, kalau lewat call center 2 jam sebelum flight," tutur Arfianto kepada Kompas.com, Minggu pagi.

Arfianto menambahkan, bagi penumpang yang ingin membeli tiket untuk perjalanan segera atau go show, Garuda Indonesia menyediakan outlet resminya yang berada di Hotel Sheraton Bandara Soekarno-Hatta. Jadi, bagi penumpang yang belum tahu mengenai hal tersebut, harus menuju Hotel Sheraton terlebih dahulu untuk kemudian kembali lagi ke Terminal melakukan prosedur keberangkatan seperti biasanya.

"Outlet di Hotel Sheraton hanya buka dari jam 03.00 WIB sampai jam 01.00 WIB setiap hari," kata dia. Bagi pemesanan tiket via online dan call center, penumpang diharuskan untuk membayar tiket dengan cara transfer.

Berbeda dengan Garuda Indonesia, maskapai Lion Air di Terminal 2 hanya bisa melayani penumpang yang sudah melakukan pemesanan via online dan call center. Lion Air juga tidak membuka outlet resmi seperti yang dilakukan Garuda Indonesia. Jika ada penumpang yang ingin go show, hanya diberi pilihan untuk pesan tiket secara online dan via call center.

"Di sini sama sekali sudah enggak jual tiket lagi. Kalau pesan online atau call center, harus 5 jam sebelum penerbangan," kata petugas costumer service Lion Air, Nurul Fadillah. Di konter costumer service Lion Air sendiri tidak disediakan fasilitas komputer untuk digunakan penumpang memesan tiket. Jika tidak ingin memesan secara online maupun via call center, cara satu-satunya penumpang harus beli tiket di agen perjalanan.

Kebijakan meniadakan loket penjualan tiket merujuk kepada Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor HK 209/I/I/16/PHB.2014 tentang Peningkatan Pelayanan Publik di bandara. Loket penjualan tiket difungsikan menjadi konter costumer service di mana penumpang dapat melakukan perubahan jadwal penerbangan, perubahan rute penerbangan, refund, dan pembatalan penerbangan.

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura 2 Eko Diantoro mendorong agar ke depannya maskapai dapat menyediakan mesin pembelian tiket di bandara. Hal tersebut bertujuan untuk membantu penumpang yang harus melakukan perjalanan segera alias go show.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com