Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Pak Djarot kalau Tak Enak dengan Partai, Saya Sendiri Saja

Kompas.com - 03/03/2015, 14:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sulit dilakukan mediasi antara dia dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI.

Sebab, permasalahannya hanya karena Basuki yang menolak usulan anggaran "siluman" Rp 12,1 triliun oleh DPRD DKI ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015.

Dengan demikian, ia meminta Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat untuk bersikap. Sikap itu bisa dalam bentuk berjuang untuk menyelamatkan APBD atau loyal kepada partai politik (parpol) tempatnya bernaung, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Fraksi PDI-P di DPRD DKI pun sepakat mengajukan angket kepada Basuki. "Sama Pak Djarot baik-baik saja. Tetapi, kalau Pak Djarot gara-gara partai politik enggak enak, enggak usah ikut-ikutan, saya sendiri saja, lebih enak," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (3/3/2015). 

Sebelumnya, ia juga menegaskan kepada Djarot untuk tidak lagi mencoba mendamaikannya bersama DPRD DKI.

Selain karena usulan anggaran "siluman" Rp 12,1 triliun, permasalahan itu juga tidak akan menemukan titik terang jika DPRD bersikeras untuk tidak menggunakan e-budgeting.

"Makanya saya bilang sama Wagub, saya tegaskan, ini sudah tidak ada lagi kompromi, apa yang mau diperdamaikan? Saya sampai mati pun tidak mau masukkan Rp 12,1 triliun ke dalam APBD karena barang ini tidak pantas," ucap pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat mengaku telah bertemu Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, serta kembali akan merencanakan pertemuan itu. 

Dalam pertemuan tersebut, Djarot mengaku akan menyampaikan permohonan agar Tjahjo turun tangan menyelesaikan perseturuan antara Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan DPRD DKI.

Menurut Djarot, perseturuan antara eksekutif dan legislatif di DKI Jakarta harus segera diakhiri. Sebab, perseteruan tersebut hanya membuat semakin molornya pengesahan APBD DKI 2015.

"Jangan sampai rakyat Jakarta dikorbankan dengan berbagai macam perang di media. Jadi semuanyalah saya minta semua bisa bersikap arif, bisa berpikir tenang, jernih, demi kepentingan rakyat Jakarta," ujar dia.

Beberapa kali ditanyakan bagaimana cara untuk menengahi konflik Basuki dengan DPRD, Djarot hanya menjawab bahwa hak angket adalah hak dari Dewan dan harus dihargai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com