Lurah Tugu Selatan Hari Sutirto mengatakan, pihaknya belum bisa menggaji PHL dan petugas kebersihan di Kelurahan Tugu Selatan. Ia mengatakan, para petugas di lapangan sudah paham mengenai belum turunnya gaji mereka.
"Ya, mereka sudah tahu kalau belum digaji. Biasanya, mereka pakai uang tabungan. Pada minjam juga ada. Nanti kalau sudah keluar semua (gajian), baru dibayar," kata Lurah Tugu Selatan di Kelurahan Tugu Selatan, Jakarta Utara, Rabu (11/3/2015).
Petugas kebersihan Kelurahan Tugu Selatan, Hasan (45), mengaku terpaksa meminjam uang kepada teman-temannya untuk menyambung hidup. Pasalnya, gaji dari bulan Januari sampai Februari belum juga turun terkait kisruh RAPBD.
"Pinjam-pinjam duit dululah ke teman. Enggak ada pinjaman dari kantor," kata Hasan.
Belum turunnya gaji, kata Hasan, berakibat pada sekolah anaknya. Pasalnya, ayah dari dua orang anak ini mengatakan, sekolah menjadi hal yang paling menguras biaya. "Sekolah anak saya masih bayar karena di swasta," kata Hasan.
Ia menyayangkan sikap DPRD DKI yang menyebabkan belum turun gajinya. Ia berharap ada kebijakan untuk tenaga honorer sepertinya. "Harusnya ada kebijakanlah buat tenaga honorer kayak kita. Jangan sampai tertunda. Kita kan juga punya anak istri," kata Hasan.
Hasan juga mengingatkan kepada Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI untuk memperhatikan nasib para tenaga honorer yang terkena imbas kisruh RAPBD. "Cobalah buat yang di pusat, yang ngakunya wakil rakyat, tolong dong perhatikan kita juga. Jangan duduk dan dengerin doang," ucap Hasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.