Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pomal Gagalkan Peredaran "Black Dollar"

Kompas.com - 13/03/2015, 21:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Berawal dari penangkapan terhadap perwira TNI Angkatan Laut dalam penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang, pusat Polisi Militer Angkatan Laut berhasil menggagalkan peredaran black dollar.

Hal itu diungkapkan oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko pada acara serah terima barang bukti kepada Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Jumat (13/3), di Markas Komando Pusat Polisi Militer TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta.

"Kasus ini terungkap dari penggerebekan tim Detasemen Intelijen Armada RI Kawasan Barat dan anggota Polisi Militer Angkatan Laut Pangkalan Utama TNI AL (Pomal Lantamal) III di rumah Mayor Zait Djoko Utomo pada penggerebekan 4 Maret," kata Moeldoko.

Sebelum ditemukan black dollar, Zait diikuti dari diskotek hingga digerebek di rumahnya. "Selama ini kami mengontrol dan memantau anggota. Jadi, pasti ketahuan kalau ada yang macam-macam. Ternyata benar Zait pakai sabu," kata Komandan Satuan Tugas Tim Penyidik Pomal Kolonel S Irawan.

Penyidik Pomal mendapatkan barang bukti berupa ribuan lembar black dollar dari rumah Zait. Uang tersebut dititipkan oleh dua warga sipil asal Bali. "Barang bukti itu didapatkan Zait dari I Made Gede, suruhan seorang wanita, Ketut Srianing," ujar Moeldoko.

Black dollar adalah mata uang asing palsu, bisa dalam bentuk dollar ataupun mata uang lain. Black dollar digunakan dalam penipuan, di mana korban diyakinkan mendapat tumpukan uang diwarnai hitam agar bisa lolos dari pemeriksaan di bandara. Jika uang dicuci akan kembali berwarna normal. Di antara tumpukan uang palsu diselip uang dollar asli sehingga korban yakin bahwa semua uang di tumpukan itu adalah asli.

Irawan mengatakan, pihaknya belum mengetahui motif dari penitipan black dollar kepada Zait. Uang tersebut ditaruh dalam empat kotak. "Made Gede dan Ketut Srianing kami tangkap pada 6 Maret," katanya.

Sebanyak 6.900 lembar black dollar ditemukan dalam bentuk pecahan 100 dollar AS. Barang bukti lain yang diserahkan ke Polri adalah sabu, alat isap, dan suntikan. Dua tersangka sipil juga diserahkan oleh Pomal TNI kepada Bareskrim.

Dalam serah terima, tersangka dari pihak TNI dan warga sipil tidak dihadirkan. Tampak di antara pejabat TNI dan Polri yang hadir dalam acara ini adalah Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso dan Wakil KSAL Laksda Widodo.

Badrodin Haiti mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih mendalam. "Kalau melibatkan TNI, penyidikan dilakukan POM TNI. Tetapi, kalau warga sipil, harus disidik oleh kepolisian," ujarnya. (B02)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com