Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Simpatik, Mana Kanalisasi Kendaraan di Cawang-Kuningan?

Kompas.com - 02/04/2015, 09:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menggelar operasi simpatik mulai 1 April hingga 21 April 2015. Salah satu poin operasi ini rencananya akan melakukan kanalisasi dengan memisahkan kendaraan.

Namun, pantauan Kompas.com di ruas jalur arteri dari Cawang hingga Kuningan, Kamis (2/4/2015) mulai pukul 07.30, operasi ini tak berjalan sebagaimana dijanjikan. Tak terlihat adanya kanalisasi kendaraan.

Aparat kepolisian yang berjaga di jalur arteri pun terlihat sedikit. Dari mulai Cawang hingga Kuningan, polisi hanya terlihat di beberapa titik. Misalnya, di bekas bangunan SPBU kosong sebelum kantor Bukopin, depan Bukopin, dan lampu merah Pancoran. Di dua titik awal total hanya ada 2-3 petugas.

Di lampu merah Pancoran, petugas yang berjaga relatif banyak. Menurut informasi, penjagaan ini umum dilakukan setiap hari.

Setelah lampu merah Pancoran, tidak terlihat lagi petugas sampai di lampu merah Kuningan. Petugas yang berjaga juga tampak tak mampu melakukan kanalisasi, seperti yang dijanjikan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono.

Motor sebagai kendaraan kecil mendominasi sisi kiri jalan, namun ada juga yang masuk hingga ke tengah dan kanan jalan. Mobil sedang dan besar juga bercampur-campur di semua sisi. (Baca: Polisi Gelar Operasi Simpatik, Kendaraan Siap-siap Dipisah Lajur)

Sedangkan ruas tol dalam kota, polisi hanya telihat berjaga di pintu masuk tol setelah lampu merah Pancoran. Di exit tol Bukopin dan exit tol Tegal Parang, Mampang, tak ada petugas. Hanya ada mobil operasional Jasa Marga di exit tol Tegal Parang.

Pemandangan yang sama pun terjadi di tol dalam kota. Tak terlihat adanya kanalisasi kendaraan sebagaimana yang dijanjikan. Jalur darurat di pinggir kiri tol juga banyak diserobot kendaraan.

Suasana macet tetap terjadi di jalur arteri mulai Cawang hingga Kuningan. Paling parah sebelum lampu merah Kuningan karena ada penyempitan jalur untuk kegiatan proyek. Perjalanan dari Cawang hingga Kuningan pun memakan waktu 1 jam. Untuk situasi normal tak sampai 30 menit.

Sebelumnya, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan, kanalisasi bertujuan untuk mengurai kemacetan baik di jalan arteri maupun di jalan tol dalam kota. Salah satunya yakni dengan memisahkan jalur kendaraan sesuai dengan ukurannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com