Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala UPRS I DKI: Ngurusin Rusunawa, Mumet Saya!

Kompas.com - 14/04/2015, 10:51 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Marwiyanti mengaku, tugasnya sebagai Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa (UPRS) wilayah 1 DKI Jakarta, lebih rumit dari yang dibayangkan. Marwanti mengaku lebih suka memegang jabatan sebelumnya sebagai kepala panti jompo Ciracas, Jakarta Timur.

"Enakan di tempat saya sebelumnya, di panti jompo. Sekarang ngurusin rusun, mumet saya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/4/2015).

Marwanti sambil tertawa ingin kembali menjadi kepala panti jompo. Alasannya pun sederhana karena permasalah rusun dianggapnya terlalu kompleks sehingga membuatnya merasa tidak nyaman. "Pengin (kembali). Karena lebih nyaman aja," timpalnya seraya tertawa.

Terkait tanggung jawabnya saat ini sebagai kepala UPRS, Marwiyanti mengaku belum terlalu menguasai persoalan karena baru menjabat di posisi tersebut. "Enggak tau aku, baru tiga bulan disini (UPRS)," jawabnya terkait seberapa sering aksi calo yang diketahuinya sering merugikan warga sipil.

Menurut dia, pihak UPRS telah menyediakan petugas keamanan terpadu (kamdu) untuk mencegah terjadinya praktik calo. Namun, pada praktiknya, hal tersebut tidak berpengaruh banyak di lapangan.

Saat ini, kata Marwiyanti, jumlah petugas kamdu yang disiagakan tercatat ada 40 orang. Jumlah tersebut diakuinya masih kurang untuk memantau dan mencegah praktek calo di rusun. Namun, pihaknya belum bisa mengajukan penambahan petugas karena harus menunggu program di tahun berikutnya.

"Ya bagaimana ya. Saya sudah kumpulkan mereka (kamdu) supaya bisa mengawasi calo tapi masih aja ada calo. Kalau (petugas) ditambah, kan harus diprogram dulu, tunggu tahun depan. Jadi berdayakan yang ada aja dulu. Itu pun mereka belum digaji," ujarnya.

Sebelumnya, seorang warga RT 03/13, Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Juariah (50), mengaki menjadi korban penipuan calo di Rusunawa Marunda, 15 Maret 2015 lalu. Juariah ditipu dengan iming-iming surat perjanjian (SP) palsu yang dibuat oleh calo berinisial R (35).

Saat hendak pindah dan melapor ke pihak RT/RW setempat, ternyata SP milik korban tidak sesuai dengan SP pemilik sebelumnya yang diketahui bernama Afliana Serawati Mesakih (31). Juariah pun dirugikan hingga Rp 6 juta terkait biaya sewa yang diminta pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com