Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAU Duga Penyebab Kebakaran F-16 karena Sistem Hidrolik Bermasalah

Kompas.com - 16/04/2015, 15:51 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengatakan, gangguan pada sistem hidrolik diduga menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan pesawat tempur jenis F-16 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (16/4/2015).

Agus mengatakan, pada saat melaksanakan rolling take off, untuk bersiap lepas landas, pilot Letkol Penerbang Firman Dwi Cahyono mengidentifikasi adanya malfungsi pada sistem hidrolik pesawat. Hal itu ditandai dengan lampu peringatan (warning light) yang menyala.

"Penerbang melihat ada dua indikasi, hidrolik dan elektrik," ujar Agus dalam konferensi pers di Gedung Pimpinan Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

Agus mengatakan, melihat indikasi tersebut, pilot akhirnya memutuskan untuk membatalkan pesawat untuk lepas landas (abort take off). Pilot kemudian melakukan pengereman penuh. Namun, upaya pengereman yang dilakukan pilot, menurut Agus, tidak dapat dilakukan dengan maksimal. Diduga terjadi kerusakan pada sistem hidrolik, sehingga pengereman yang dilakukan tak mampu menahan laju pesawat.

"Kemungkinan hidrolik ada trouble, ada kebocoran, jadi pengereman tidak bisa maksimum. Sistem pengereman pesawat memang menggunakan hidrolik," kata Agus.

Untuk menghindari pesawat keluar dari landasan pacu, Agus mengatakan, pilot memutuskan untuk memutar pesawat ke arah berlawanan. Namun, percikan api yang muncul saat manuver tersebut ternyata menyulut bahan bakar pesawat, sehingga menimbulkan nyala api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com