Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Upaya Penyelamatan Wanita Muda yang Nyaris Loncat dari JPO Kuningan

Kompas.com - 24/04/2015, 16:47 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perlu upaya ekstra untuk membujuk perempuan muda yang ingin melompat dari jembatan penyeberangan orang (JPO) Kuningan Madya, Jakarta Selatan, Jumat (24/4/2015) siang. Selain petugas kepolisian dan TNI, ada beberapa mahasiswi IPB Bogor yang sedang melakukan tugas kuliah di gedung KPK, Jalan HR  Rasuna Said, Kuningan.

Pantauan Kompas.com, salah satu mahasiswi IPB, Aulia, sempat merangkul wanita itu sambil sedikit berbisik kepadanya.

Namun, tidak terdengar jelas apa yang dibisikkannya. Menurut mahasiswi jurusan komunikasi itu, dia hanya mengajak wanita itu turun.

"Mbaknya tidak mau diajak turun. Padahal saya sudah bujuk supaya turun dari JPO. Soalnya kasihan, jadi tontonan warga," ujar dia lokasi.

Perempuan muda tersebut hanya berdiri menghadap ke luar jembatan sambil menutupi wajahnya dengan kerudung. [Baca: Wanita Muda yang Hendak Loncat dari JPO Akhirnya Turun Setelah Dibujuk Aparat]

Tepat di bawah pijakannya, berbagai jenis mobil melintasi jalur cepat dengan kecepatan tinggi. Sesekali ia bereaksi menanggapi petugas dengan suaranya sedikit terisak.

Namun, pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan petugas tidak ada yang dijawabnya. "Ngapain nanya-nanya sih? Saya mau sendiri. Enggak usah dekat-dekat," teriak perempuan tersebut.

Capek berdiri, perempuan itu lantas duduk di pijakan JPO, lalu berdiri lagi tak lama kemudian. Tiga puluh menit berlalu, petugas akhirnya menyeret paksa perempuan tersebut dari lokasi ia berdiri.

Meski demikian, perempuan itu tetap saja berontak karena mendapat kawalan dari petugas. Sebab, dia merasa terganggu dengan keberadaan petugas.

"Yaudah kita enggak ganggu lagi. Tetapi turun ya," bujuk petugas. Petugas juga sempat memegangi tangan wanita itu agar tidak melarikan diri.

Namun karena wanita itu bersikap kooperatif, petugas akhirnya melepaskannya berjalan sendiri dengan pengawalan.

"Untuk sementara kita amankan dulu di kecamatan. Saat ini belum ada laporan terkait identitas," ucap petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com