Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Reklamasi Dapat Jadi Solusi Persoalan Jakarta

Kompas.com - 28/04/2015, 07:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat tata kota, Eddy Ihut Siahaan, menilai reklamasi Teluk Jakarta dapat menjadi solusi dalam mengatasi persoalan lingkungan dan kepadatan penduduk Jakarta.

"Rencana reklamasi Teluk Jakarta sudah lama terbengkalai, padahal persoalan lingkungan di Jakarta sudah makin mendesak untuk dibenahi," kata Eddy Ihut Siahaan di Jakarta, Senin (27/4/2015).

Menurut Eddy, jika proses reklamasi di Teluk Jakarta terus terhambat, banyak persoalan lingkungan di Jakarta yang semakin sulit diperbaiki pada masa mendatang.

Salah satu persoalan lingkungan di Jakarta, kata dia, adalah penurunan permukaan tanah atau land subsidence yang terus terjadi.

Penurunan permukaan tanah di Jakarta karena pembangunan gedung bertingkat dan terus bertambahnya jumlah penduduk, menurut Eddy, dapat mengancam masa depan Jakarta sebagai ibu kota negara.

"Pemerintah agar mengantisipasi ancaman ini dengan melakukan pemekaran wilayah melalui jalan reklamasi," katanya.

Menurut Eddy, jika pemerintah melakukan reklamasi di Teluk Jakarta, wilayah bagian utara Jakarta akan lebih berkembang dan dapat tertata dengan baik.

Reklamasi, kata dia, akan menjadi solusi terbaik dalam mengatasi persoalan Kota Jakarta, yakni dapat memperluas wilayah geografis sekaligus merevitalisasi pantai utara dan membuat kawasan utara Jakarta menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi baru.

Sementara itu, pengamat perkotaan, Yayat Supriyatna, mengatakan, rencana reklamasi Teluk Jakarta untuk membangun hunian di pinggiran ibu kota negara harus mampu menciptakan kota mandiri sehingga tidak lagi membebani Kota Jakarta.

"Jakarta jangan lagi dibebankan dengan tambahan lalu lintas dari reklamasi pulau-pulau di pinggiran Jakarta," katanya.

Direktur Eksekutif Indonesia Water Institute, Firdaus Ali, sebelumnya mengatakan, tingkat penurunan permukaan tanah di Jakarta terus terjadi di Jakarta hingga sekitar 10 cm per tahun.

Jika penurunan permukaan tanah ini tidak diatasi secara serius, menurut Firdaus, Jakarta secara perlahan-lahan akan tenggelam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com