Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Rumah Duka Sebut Keberangkatan Jenazah Duo "Bali Nine" Diundur

Kompas.com - 30/04/2015, 15:31 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak manajemen tempat persemayaman sementara duo "Bali Nine", Rumah Duka Abadi Jakarta Barat, menyebutkan bahwa keberangkatan jenazah ditunda hingga Jumat (1/5/2015).

Namun, manajemen tidak memberikan alasan keberangkatan jenazah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran ditunda dari rencana awal pemberangkatan pada malam hari ini.

"Ini gue kasih tahu saja kalau hari ini enggak jadi berangkat. Jadinya besok, habis shalat Jumat jalan dari sini ke bandara," ujar perwakilan manajemen rumah duka yang enggan menyebutkan namanya, Kamis (30/4/2015).

Perwakilan manajemen itu hanya memberi tahu info tersebut. Dengan begitu, rencana awal jenazah Andrew dan Myuran yang akan diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Australia dengan Garuda Indonesia dibatalkan. Sementara untuk penerbangan besok, rencananya mereka akan naik maskapai Qantas.

"Sudah gue cuma bisa kasih tahu itu. Jangan catat nama gue ya, nanti gue digantung lagi," ucap dia.

Saat Kompas.com menghubungi pihak Office In Charge Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, petugas di sana membenarkan bahwa ada penerbangan maskapai Qantas pada esok hari. Jadwal terbang Qantas dengan nomor penerbangan Qantas042 terjadwal pukul 20.05 WIB menuju Sydney.

"Tetapi, kita tidak tahu apa benar akan berangkat atau tidak. Kan tergantung maskapainya," ujar petugas tersebut.

Kondisi di Rumah Duka Abadi masih tertutup. Pihak manajemen sempat berpesan bahwa pewarta tidak boleh menunggu di depan pintu masuk karena dianggap mengganggu pelayat yang akan masuk.

Adapun sejak kemarin, manajemen rumah duka sengaja menutup semua pintu masuk, baik pintu utama maupun pintu samping, dan tidak memberikan arahan yang jelas bagi pelayat.

Khusus untuk pelayat Andrew dan Myuran tidak diizinkan masuk. Salah satu kerabat Andrew, Tedy, mengungkapkan bahwa mereka benar-benar tidak diperbolehkan masuk ke rumah duka saat datang kemarin.

"Enggak boleh (masuk). Kita sudah tunggu lama, yang boleh cuma yang ngelayat keluarga lain di dalam," kata Tedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com