Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Wadahi Aksi Buruh

Kompas.com - 30/04/2015, 16:49 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Kendaraan pribadi dan angkutan umum non-bus transjakarta dilarang melintas di Jalan Sudirman-MH Thamrin-Medan Merdeka Utara pada Hari Buruh, Jumat (1/5). Jumat itu, hanya bus transjakarta, kendaraan pengangkut para buruh, dan kendaraan petugas keamanan yang bisa melintas di jalur protokol tersebut.

”Kendaraan yang bisa melintas adalah bus-bus transjakarta, bus-bus buruh, dan kendaraan petugas keamanan. Car free day itu berlangsung dari pukul 06.00 hingga pukul 13.00,” kata Kepala Subdit Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Warsinem, Rabu (29/4).

Menurut Warsinem, kebijakan ini diambil demi suksesnya kegiatan kaum pekerja atau buruh dalam memperingati Hari Buruh Internasional. Kebijakan ini sekaligus menjawab keraguan buruh. Ketua Forum Buruh Lintas Pabrik Jumisih dan rekan-rekannya tidak setuju jika diberlakukan hari bebas kendaraan bermotor seperti biasa dilakukan tiap Minggu.

”Sentral aksi kami di HI setiap tahunnya. Kami juga tidak pernah anarkistis selama demo selama ini,” kata Jumisih.

Menurut Warsinem, penutupan ketiga jalur itu bagi kendaraan pribadi sangat situasional. Diperkirakan tiga jalan utama itu akan padat massa. Saat pertemuan antara polisi dan buruh, para pemimpin buruh menyatakan akan ada sekitar 100.000 anggota mereka yang merayakan Hari Buruh dengan datang ke lokasi menggunakan 1.500-2.000 unit bus.

”Perencanaan mereka, dari mana-mana akan menuju Bundaran HI. Setelah penumpang turun, bus diarahkan untuk parkir di Monas, Istiqlal, dan Lapangan Banteng. Para buruh dari HI berjalan kaki menuju Istana Merdeka. Setelah berorasi di depan Istana, mereka ke Gelora Bung Karno (GBK) menggunakan bus,” katanya.

Warsinem mengimbau masyarakat yang tidak berkepentingan untuk menghindari jalur itu dan kawasan GBK. Sebab, selama buruh di GBK, bus mereka akan diparkir di Parkir Timur Senayan dan Jalan Asia Afrika.

Bundaran HI akan diberi pagar untuk tempat kontrol petugas keamanan. Agar tidak terjadi kemacetan berlarut di luar kawasan Sudirman-Thamrin-Medan Merdeka Utara dan GBK, polisi telah siap dengan skenario rekayasa lalu lintas. Rekayasa lalu lintas ini kemungkinan diterapkan di kawasan Harmoni. Dari tempat itu, kendaraan pribadi tidak boleh langsung ke Medan Merdeka, tetapi akan dibelokkan ke arah Pasar Baru, Jalan Pos, Patung Pak Tani, dan seterusnya.

Rekayasa juga dilakukan di kawasan Semanggi, Tomang, Bundaran Senayan, Jalan Jenderal Gatot Subroto yang berlokasi Kantor Kementerian Tenaga Kerja, Kuningan, Mampang, dan Menteng.

Tidak ”sweeping”

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap, peringatan Hari Buruh di Jakarta berlangsung aman. Dia meminta buruh untuk tidak berkonvoi menggunakan kendaraan bermotor seenaknya hingga memacetkan jalan raya dan mengganggu pengguna jalan lain.

Menurut Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, sesuai hasil pertemuan dengan sejumlah pimpinan serikat buruh pada 22 April 2015, buruh sepakat untuk menggelar peringatan secara tertib. Buruh menjamin tak ada sweeping atau penutupan jalan tol.

Polda Metro Jaya bersama TNI dan Pemprov DKI Jakarta menurunkan 14.404 personel gabungan untuk pengamanan Hari Buruh. Unggung menegaskan, personel pengamanan dilarang membawa senjata api.

Kepala Polresta Bekasi Kota Komisaris Besar Rudi Setiawan mengatakan, pihaknya akan mengamankan obyek-obyek vital, seperti Kantor Wali Kota Bekasi, Gedung DPRD Kota Bekasi, Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, dan sejumlah gerbang tol. (ILO/RTS/RAY/JAL/MKN)

------------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Kamis, 30 April 2015, dengan judul "Jakarta Wadahi Aksi Buruh".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com