JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Pulau Sebira, Kelurahan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu Utara, terancam terisolir. Pasalnya, salah satu Base Transceiver Station (BTS) milik sebuah perusahaan telekomunikasi di pulau tersebut disambar petir.
"Sudah dua minggu ini BTS rusak belum diperbaiki. Kita mau komunikasi ke sodara di daratan (Jakarta), jadi susah," ujar salah satu warga Pulau Sebira, Nurdin (35), saat ditemui di kantor Wali Kota Jakut, Senin (4/5/2015).
Menurut Nurdin, tidak hanya BTS saja yang menjadi kendala warga di Pulau Sebira. Sebelumnya, warga juga mengeluhkan sarana dan prasarana transportasi dan jaringan komunikasi yang kurang memadai. Bahkan, untuk sambungan internet pun, kata Nurdin, tidak dapat terakomodir karena jaringan yang tidak lancar.
"Kita jadi terisolir. Mana alat transportasi di sini (pulau) juga masih minim, jaringan alat komunikasi yang ada juga masih tersendat-sendat. Sekarang BTS nya yang rusak," terangnya.
Sementara itu, warga lainnya, Muhidin, mengatakan, warga telah melaporkan hal ini ke pihak kelurahan atau kecamatan. Begitu juga dengan pihak provider terkait. Namun, tidak ada respon positif terkait upaya perbaikan provider tersebut.
"Kami minta kepada pemerintah untuk segera mencarikan solusi agar menara seluler beroperasi dengan normal. Soalnya, sudah dilaporkan tapi tidak ada tindak lanjutnya," sesal Muhidin (32).
Warga lainnya, Supri (25), berharap pemerintah tidak tebang pilih dalam melayani keluhan warga. Menurutnya, meski berada di pulau, warga pulau Sebira masih bagian dari masyarakat Ibu Kota.
"Kita di sini (pulau) masih bagian dari DKI Jakarta. Tapi kenapa sinyal telepon seluler tidak ada sama sekali. Tolong diperhatikan juga dong,” pintanya.
Sebelumnya, BTS salah satu provider di pulau Sebira tidak berfungai akibat tersambaran petir, sekitar dua minggu lalu. Akibatnya, provider yang menggunakan BTS tersebut mengalami kerusakan dan belum diperbaiki. Semenjak itu warga yang ada di Pulau Sabira mengalami kendala komunikasi seluler.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.