Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Tak Mau Masuk ke Jajaran PT Transjakarta, APTB Stop di Ujung

Kompas.com - 05/05/2015, 18:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan operator angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta (APTB) untuk bergabung dengan PT Transjakarta dan menerapkan sistem rupiah per kilometer. Jika tidak bergabung, maka APTB tidak bisa lagi melintas dalam kota Jakarta. 

"Kalau mereka tidak mau masuk ke dalam jajaran PT Transjakarta ya mereka harus stop di ujung (perbatasan) Jakarta," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (5/5/2015). 

Basuki mengatakan, Organda keberatan dengan besaran nilai rupiah per kilometer yang ditawarkan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI.

Padahal, lanjut Basuki, jajarannya masih akan melakukan lelang tender untuk menetapkan besaran rupiah per kilometer.

Dia menjanjikan, besaran rupiah per kilometer sudah akan ditetapkan akhir Mei ini. "Mereka enggak mau dengan tarif yang ditentukan. Saya dengar mereka maunya Rp 18.000 dan ditawarkannya Rp 14 ribu apa gitu kalau saya dengar," kata pria yang baisa disapa Ahok itu.

Apabila APTB benar-benar tidak melintas di dalam kota Jakarta, Basuki mengimbau warga Ibu Kota tidak khawatir. Sebab, PT Transjakarta membeli banyak unit transjakarta dan akan membuat trayek baru hingga ke kota mitra sebagai alternatif pengganti trayek APTB. 

Pada kesempatan berbeda, Kepala Bidang Angkutan Darat Dishubtrans DKI Emanuel Kristanto menjelaskan kronologi pertemuan dia dengan Organda DKI.

Dalam pertemuan itu ada dua opsi, yakni APTB diperbolehkan masuk ke Jakarta namun tidak dibayar rupiah perkilometer dan opsi kedua hanya melintas hingga perbatasan Jakarta.

Karena opsi pertama merugikan pengusaha, maka Organda memilih opsi kedua. Pekan ini, Dishub kembali mengkaji detail keputusan APTB tidak masuk Jakarta tersebut.

"Kami akan mencoba memberikan alternatif kepada penumpang APTB untuk misalnya Bogor biasanya sampai Grogol, nah ini cuman sampai Halte Cawang UKI misalnya seperti itu. Pokoknya kami bahas dulu detailnya, saya harap kajiannya satu minggu bisa selesai tergantung kesepakatannya," kata Emanuel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com