Benjamin yakin keberadaan bus-bus baru itu akan mampu mengakomodir penumpang dan mempersingkat jarak kedatangan antar bus di halte.
"Itu PT Transjakarta bulan Juni mulai ada bus-bus baru. Detailnya Pak Kosasih (Direktur Utama PT Transjakarta) yang tahu. Tetapi kemarin sudah dilelang," kata Benjamin, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Menurut Benjamin, saat ini Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta masih melakukan survei lapangan mengenai titik-titik yang nantinya akan jadi tempat pemberhentian bus APTB.
Hal itu bertujuan agar lokasi-lokasi pemberhentian tersebut tak menjadi titik kemacetan baru. "Nanti ditata di perbatasan. Misal dari Kali Deres balik lagi ke Tangerang. Nanti saya koordinasi dengan Kepala Bidang Angkutan Darat, Pak Emanuel," ujar dia.
Tak diperbolehkannya APTB masuk "busway" dijadwalkan akan dimulai pekan depan. Dengan demikian nantinya bus tersebut hanya diperbolehkan beroperasi sampai di halte bus transjakarta yang berada di daerah perbatasan antara Jakarta dan kota penyangga.
APTB tak boleh masuk jalur transjakarta disebabkan tak kunjung tercapainya kesepakatan mengenai besaran pembayaran tarif rupiah per kilometer antara operator APTB dan PT Transjakarta.
Sebab operator APTB meminta pembayaran sebesar Rp 18.000, saat PT Transjakarta memberi penawaran antara Rp 14.000-15.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.