Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Perampokan di Sunter Agung Sudah Biasa dengan Kehidupan Glamor

Kompas.com - 06/05/2015, 22:33 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Yoga Mustofa (34), warga Koja, mengaku sudah biasa dengan kehidupan glamor orang berada sehingga hasil rampokannya juga tidak sembarangan. Bahkan, uang yang diambil pun dipilih yang berlabel dollar Amerika Serikat. Tersangka sempat mengalami kaya mendadak karena mendapatkan harta korban yang ditengarai berjumlah lebih dari Rp 500 juta.

Tersangka perampokan sadis itu diduga menganiaya Yunarko (48) dan dua anaknya, warga Kompleks Sunter Agung, Tanjung Priok, pada Rabu (6/5/2015) dini hari.

Yoga merupakan mantan sopir pribadi korban yang telah bekerja selama enam bulan. Selama mengabdi, kinerja tersangka dianggap kurang memuaskan. Hingga akhirnya tersangka dipecat oleh korban.

"Pertama kali saya tanya di mana taruh uang. Setelah diberi tahu, saya langsung ke kamar, ambil uang. Jumlahnya tidak ingat, tetapi yang pasti banyak, dollar semua, pecahan 100 dollar AS," kata Yoga kepada Kompas.com di Mapolsek Tanjung Priok.

Uang tersebut, kata dia, dimasukkan ke sebuah tas berukuran sedang milik korban. Kemudian Yoga juga menyapu bersih tiga laptop jenis MacBook Air ukuran 20 inci dari kamar korban dan anaknya. [Baca: Pelaku Aniaya Mantan Majikannya Pakai Stik Golf hingga Patah]

Tak lupa, tersangka juga memborong tiga unit iPhone, dua tablet merek iPad, dan dompet. Yoga mengaku telah mengincar lama sejumlah gadget milik korban.

Mantan sopir diplomat asing itu telah memilah harta benda mana saja yang harus diambil dan mana yang tidak. "Tidak semua saya ambil. Kira-kira yang mudah dibawa dan harganya mahal kalau dijual kembali," ujarnya.

Dia juga membawa kabur mobil Honda New CRV B 2889 XE warna hitam milik Yunarko yang baru dibeli dua bulan. Saat ini Yoga dan semua barang bukti telah diamankan Polsek Tanjung Priok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com