Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascaperampokan Brutal di Sunter Agung, Korban Kritis, Istri Traumatis

Kompas.com - 07/05/2015, 00:44 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat luka parah di kepalanya, kondisi korban pencurian dengan kekerasan (curas), Yunarko (48), warga Komplek STS, Sunter Agung, Tanjung Priok, Rabu (6/5/2015) kritis. Begitu juga dengan kedua anak korban yang ikut menjadi korban penganiayaan Cindy (16) dan Clara (12).

"Istri korban masih trauma akibat insiden yang menimpa keluarganya tersebut," ujar Kapolsek Tanjung Priok, Komisaris Tumpak Simangunsong SH, MH didampingi Kanit Reskrim AKP I Gede Ngurah di Mapolsek, Rabu.

Seperti diketahui, korban Yunarko mengalami cidera parah akibat hantaman stik golf di kepala bagian belakang. Begitu juga dengan kedua anaknya. Meski tidak menjadi korban pemukulan, istri korban justru mengalami syok hingga trauma dengan stik golf.

"Diduga korban dendam hingga berniat menghabisi nyawa korban dengan memukulnya dengan stik golf pakai stik golf," lanjut Kapolsek.

Usai menganiaya korban, tersangka mengikat keempat beranak tersebut bersama seorang pembantunya di sebuah ruangan. Para korban, mengaku tidak melihat apa saja yang telah diambil tersangka saat beraksi menguras harta benda korban. Kemudian tersangka meninggalkan kelima korban dengan menggunakan mobil Honda New CRV milik korban yang digunakannya saat menjadi sopir korban.

"Korban bilang mereka dikurung tersangka di satu ruangan. Mereka juga hanya mendengar pergerakan tersangka, tanpa tahu apa saja yang dilakukan," pungkas Kapolsek.

Sebelumnya, tersangka mengaku sakit hati karena dipecat korban yang berstatus mantan majikannya. Saat ini tersangka dan barang bukti telah diamankan di Mapolsek Tanjung Priok untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi : Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi : Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com