Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Rusunawa Bisa Jadi Solusi Kurangi Kenakalan Remaja

Kompas.com - 18/05/2015, 09:12 WIB
advertorial

Penulis


Penyalahgunaan narkoba, perkelahian antarkelompok, dan seks bebas merupakan tiga masalah utama yang sering melanda remaja akhir-akhir ini. Masalah itu bahkan kian terasa amat mengkhawatirkan kala bocah-bocah berseragam putih-merah juga ikut mempraktikannya seperti yang diberitakan beberapa waktu lalu.

Di Jakarta, misalnya, berdasarkan keterangan dari Wali Kota Administratif Jakarta Timur Bambang Musyawardana, disinyalir ada lebih dari 500.000 remaja yang menjadi pemakai narkoba. Tentu, hal ini sangat mengkhawatirkan. Sejumlah aparat pun dikerahkan untuk menangani hal ini. Razia dilakukan, siskamling difungsikan.

Namun hal yang sama terus berulang. Maka dari itu, perlu adanya tameng baru, berupa siraman rohani, agar kenakalan seperti itu bisa dikurangi, demikianlah yang disampaikan Bambang dalam acara Tasyakuran Rusunawa (Rumah Susun Mahasiswa) Pondok Pesantren Husnayin, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Rusunawa Ponpes Husnayain sendiri dibangun di lingkungan pondokan tersebut dengan bantuan dana dari Kementerian Perumahan Rakyat. Bangunan dengan tiga lantai itu rencananya akan disewakan kepada mahasiswa-mahasiswa sekitar Ponpes.

Pembina Ponpes Husnayain KH H Ahmad Cholil Ridwan mengatakan, nantinya para mahasiswa di Rusunawa itu akan diberikan pelajaran agama berupa bahasa Arab, hadits dan Quran, tahfidz Quran, dan akidah aklhak.

"Rusunawa ini akan dihuni mahasiswa sekitar Ponpes Husnayain. Pada pagi dan malam akan ada pelatihan keislaman. Sehingga ketika dia tamat dari universitas, dia jadi sarjana yang shaleh dan calon pemimpin Indonesia yang beriman," kata Ahmad Cholil siang itu, Sabtu (16/5/2015).

Hal itu dibenarkan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang juga menghadiri tasyakuran kala itu. Kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan masyarakat memang butuh tameng agama, salah satunya melalui pondok pesantren atau rusunawa seperti ini.

"Memang luar biasa keterampilan anak-anak pesantren. Pesantren itu harus menunjukkan kalau kita tidak kalah hebat dengan yang lainnya, bahwa Islam itu tidak kalah maju ilmunya dengan yang lain," ungkap Ketua MPR RI Zulkufli Hasan kepada tamu undangan tasyakuran.

Dalam tasyakuran itu juga dilaksanakan lelang isi kamar rusunawa berupa dipan, kasur, lemari, dan meja belajar. Nantinya hasil lelang itu akan diberikan kepada penghuni rusunawa. Adapun siang itu terdapat 60 paket lelang dengan harga Rp 3 juta per paket. Sebelum meninggalkan lokasi, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan membeli 10 paket lelang seharga Rp 30 juta.

Adapun Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Bambang Musyawardana, model rusunawa seperti ini bisa dijadikan model pondokan yang baik untuk siswa dan mahasiswa di Jakarta.

"Nanti bisa dibicarakan dengan dinas terkait soal hal ini," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com