Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Apa Ahok Saat Warga Pinangsia Raya Demo ke Rumahnya?

Kompas.com - 27/05/2015, 12:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak ambil pusing dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan beberapa warga Pinangsia, Jakarta Barat, di depan kompleks perumahannya, di Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Selasa (26/5/2015) malam.

Meskipun keributan terjadi di lingkungannya, ia mengaku tak merasa terusik. "Saya tidur sajalah. Sudah biasa kan. Dulu waktu penertiban Waduk Pluit juga 1.000 orang ancam nyerbu rumah saya. Ya sudah seringlah kayak begitu, sudah risiko," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (27/5/2015).

Basuki mengaku tidak khawatir dengan gelombang aksi unjuk rasa yang lebih besar lagi terhadap dia. Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, mereka yang bersikeras menolak penggusuran ini bermukim di sepanjang 2,8 kilometer bantaran Kali Ciliwung Lama yang seharusnya steril dari permukiman apa pun.

Jika Kali Ciliwung meluap, pintu air Manggarai harus dibuka agar Istana tidak terendam. Air yang meluap itu akan dibuang ke arah Gunung Sahari. Sementara itu, di Gunung Sahari terdapat rumah pompa yang kapasitasnya terbatas.

Belum lagi, di Jembatan Merah terdapat jalan di samping sungai sepanjang 2,8 kilometer yang diduduki oleh warga untuk dijadikan permukiman. Dari arah tersebut, air akan dibuang ke Pasar Ikan. Jika area tersebut tidak sanggup menampung, maka aliran air akan masuk ke Waduk Pluit, sebelum akhirnya ke laut.

"Yang 2,8 kilometer ini diduduki warga, sampai tinggal 1-2 meter lebarnya, jadi dangkal. Sekarang kamu mau 10 juta orang mengalami kesusahan atau memindahkan mereka?" kata Basuki. 

Apabila area sepanjang 2,8 kilometer tersebut sudah bersih dari permukiman, maka dipastikan jalan inspeksi baru akan ditambah sepanjang 5-6 kilometer dari Gunung Sahari, serta bisa tembus ke Mangga Dua dan Pinangsia.

"Saya tetap akan tegas. Mau demo saya, mau nyerang rumah saya, tetap akan saya bongkar. Ini supaya Jakarta enggak banjir, enggak macet," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com