"Ya bagus deh kalau memang mulai bergerak. Berarti kan kalau itu diketahui Ahok, artinya Ahok ada keinginan untuk jadi gubernur lagi. Itu yang penting. Tapi kalau dia tidak tahu dan tidak setuju, berarti dia boleh protes. Kalau dia enggak protes, berarti dia enggak ada masalah," ujar Bestari di gedung DPRD DKI, Senin (8/6/2015).
Bestari mengatakan Partai Nasdem tetap akan melakukan mekanisme penyaringan bakal calon sesuai dengan aturan yang mereka tetapkan.
Dalam proses penyaringan, kata Bestari, Partai Nasdem akan melihat beberapa aspek untuk menentukan kelayakan bakal calon yang akan diusung. Seperti hasil survei dan juga kinerja mereka. Pengumpulan KTP tersebut, kata Bestari, tidak mempengaruhi proses penyaringan tersebut.
Menurut dia, pengumpulan KTP oleh masyarakat dan juga rencana Nasdem mengusung Ahok memiliki persamaan. Bestari mengatakan keduanya akan mendukung penuh Ahok asalkan Ahok memang berniat menjadi gubernur kembali.
"Kalau Ahok ternyata enggak mau jadi gubernur lagi gimana? Tapi kelihatannya sih Ahok masih mau jadi gubernur," ujar Bestari.
Sebelumnya, kelompok relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, "Teman Ahok", mengajak warga masyarakat untuk mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta. [Baca: "Teman Ahok" Galang Pengumpulan KTP untuk Pilkada 2017]
Hal itu ditujukan untuk warga yang menginginkan Ahok maju sebagai calon gubernur pada 2017 mendatang. Aksi pengumpulan KTP dilakukan menyusul adanya peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 9 Tahun 2015 yang memperketat syarat pencalonan kader independen. Salah satu syaratnya adalah pengumpulan KTP tidak bisa lagi dilakukan melalui email atau online, tetapi harus memiliki keabsahan dalam bentuk cetak fisik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.