Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara "Airbag" Fortuner Tak Mengembang, Toyota Astra Digugat Rp 11 Miliar

Kompas.com - 16/06/2015, 15:12 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hartono alias Toni (45), warga Grand Ville, Cengkareng, Jakarta Barat, menggugat PT Toyota Astra Motor Rp 11 miliar. Saat mengalami kecelakaan, kantong udara (airbag) mobil Toyota Fortuner bernomor polisi B 1491 BJJ miliknya tidak mengembang.

Gugatan itu dilayangkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan nomor perkara 534/Pdt.G/2014/Pn.Jkt.Ut tertanggal 29 Desember 2014.

"Hari ini dilakukan sidang dengan agenda pemeriksaan barang bukti," ujar Toni di PN Jakut, Selasa (16/6/2015).

Pantauan Kompas.com, mobil Fortuner warna putih bernopol B 1491 BJJ itu diangkut menggunakan mobil truk. Bagian depan mobil ringsek karena bekas tabrakan. Toni merasa dirugikan dengan insiden yang nyaris merenggut nyawanya.

Toni mengaku sempat menanyakan terkait airbag mobilnya yang tidak mengembang itu ke PT Toyota Astra Motor. Namun, dia merasa tidak mendapat respons positif.

"Sebenarnya simpel. Kita cuma nanyain kenapa bisa terjadi seperti itu? Tapi, seolah disepelekan. Ini menyangkut keselamatan orang banyak," ujar Toni.

Kecelakaan yang dialami Toni itu terjadi pada 26 Juli 2014 di Jalan Raya Hankam, arah barat dekat Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Saat itu, Toni menabrak pohon saat perjalanan ke rumahnya seusai bermain golf.

Naas, airbag yang ada di mobil tersebut tidak mengembang meski bagian depan mobil mengalami benturan keras. Selain ringsek, setir mobilnya juga bengkok, sedangkan airbag tidak mengembang.

Akibat insiden tersebut, Toni menderita luka-luka. Dia mengaku masih merasakan sakit di dadanya.

Toni sudah meminta pertanggungjawaban PT Toyota Astra Motor (TAM) dengan berbagai cara. Dia menghubungi nomor hotline berkali-kali agar melakukan investigasi hingga mengirimkan e-mail.

"Saya telepon dan komplain via e-mail. Karena ini sangat membahayakan dan sudah sering kejadian. Waktu kita komplain, mereka bilang ada tim yang datang. Tapi yang datang cuma orang bengkel doang, bukan tim investigasi," ujarnya.

Menurut Toni, pihak PT TAM menjelaskan melalui e-mail mengenai keluhannya. Menurut e-mail tersebut, penyebab airbag tidak mengembang karena sistem airbag kendaraan Toni belum memenuhi syarat terkait. Sistem airbag Fortuner dalam kondisi normal, sesuai standar Toyota, serta dapat digunakan sesuai ketentuan di buku pedoman pemilik kendaraan.

"Jawaban ini standar, tidak menjelaskan secara detail kenapa airbag mobil tidak berfungsi. Untuk sementara, klaim asuransinya saya tunda, tapi tetap sudah dilaporkan ke pihak asuransi,” ucapnya.  

"Saya sangat kecewa dengan mobil ini (Fortuner). Padahal, saat kecelakaan terjadi, kondisinya masih baru karena dapat hadiah usai memenangkan ajang hole in one Turnamen Golf HKBP di Palem Hill, Bogor, 27 Juli 2013," ungkapnya.

Menanggapi gugatan Toni, kuasa hukum PT TAM, Dedy Kurniady, mengatakan bahwa gugatan tersebut tidak berdasar. Sebab, kondisi mobil Fortuner yang digugat tidak sesuai dengan apa yang disebutkan Toni.

"Gugatannya tidak berdasar karena peristiwa tersebut belum memenuhi syarat untuk mengembangnya airbag. Tidak ada malfunction. Saat dicek, airbag-nya juga masih ada kok," ujar Dedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com