Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Limbah Sampah Cemari Jalan, Ahok Geram dengan Kepala Dinas

Kompas.com - 26/06/2015, 21:08 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Air limbah sampah dari truk pengangkut sampah asal Pasar Induk Kramatjati mencemari jalan raya. Bahkan, air limbah tersebut mencelakai pengendara motor di jalan. Terkait hal ini Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama langsung geram.

"Nah itu tadi, mesti beli truk sampah. Aku udah marah-marah sama kepala dinas," kata Basuki, di acara safari Ramadhan, di Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (26/6/2015).

Basuki mengungkit masalah sewa truk sampah dari pihak swasta. Menurut dia, harga sewa truk dari pihak swasta mencapai Rp 400 miliar per tahun. Padahal, harga sedemikian sudah dapat membeli ratusan truk yang bisa dijadikan truk sampah.

"Sewa truk sampah Rp 400 miliar setahun. Lu beli yang (merek) Rino dapat 800 biji. Tiap lurah dikasih tinggal tiga, udah beres tuh sampah, bener enggak?" ujar pria yang disapa Ahok itu.

Ahok mengatakan, tahun ini DKI juga masih menyewa truk dari pihak swasta dengan nilai yang sama yakni Rp 400 miliar. Padahal, lanjut dia, jika digabung anggaran untuk menyewa truk dari tahun lalu dan tahun ini, DKI seharusnya sudah dapat membeli ribuan truk untuk mengangkut sampah.

"Itu udah bisa beli 1.600 truk sampah," ujar Ahok.

Terkait alasan Dinas Kebersihan DKI kembali sewa truk sampah ke swasta, Ahok mengaku dia tak tahu. "Tanya sama dialah (kepala dinas), aku juga enggak ngerti," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com