Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Sekolah Belum Cabut Laporan Polisi untuk EO Pesta Bikini

Kompas.com - 01/07/2015, 22:03 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan sekolah sepakat mencabut laporannya ke Polda Metro Jaya untuk penyelenggara pesta bikini pelajar, Divine Production. Mereka adalah SMAN 29, SMAN 12, SMAN 31, SMAN 109, SMAN 53, SMAN 24, SMAN 44, dan SMAN 38.

Namun, bukan hanya delapan sekolah tersebut yang melaporkan Divine Production. Ada sejumlah sekolah lainnya yang namanya dicatut dalam promosi acara pesta bikini tersebut yang juga membuat laporan polisi.

"Total kami mencatat ada empat laporan terhadap kami, yakni delapan sekolah ini, SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun, SMA Alkamal, dan SMAN 14," ujar Kuasa Hukum Divine Production Aditya S Putra, Rabu (1/7/2015) di Jakarta.

Selain laporan yang sudah dicabut, artinya masih ada tiga laporan lainnya yang masih menempuh proses hukum hingga saat ini. Menurut dia, Divine Production tengah berproses supaya laporan ketiganya ikut dicabut.

Namun, ia enggan menyebutkan langkah-langkah yang perlu ditempuh Divine supaya ketiga sekolah itu mencabut laporannya.

Ia menyebut, berdasarkan kesepakatan dua belah pihak, syarat-syarat tersebut masih dirahasiakan. Meskipun, kata dia, laporan yang dibuat SMA Muhammadiyah cukup berat karena menyertakan Undang-Undang ITE.

Sebagai informasi, SMA Muhammadiyah membuat laporan di Polda Metro Jaya pada 27 April 2015 lalu untuk Divine Production dengan Pasal 27 ayat 3juncto Pasal 45 ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE atau Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP.

Padahal, laporan dengan UU ITE tidak dapat dicabut begitu saja karena sifat laporannya bukanlah delik aduan. Sehingga, bila terbukti bersalah, maka pihak yang dilaporkan bisa dihukum sesuai dengan tuntutannya. [Baca: Sepakat Berdamai, Sekolah Cabut Laporan Polisi untuk EO Pesta Bikini]

Sebelumnya diberitakan, Divine Production berrencana untuk menyelenggarakan pesta bikini pelajar bertema "Splash after Class" pada 25 April 2015 lalu. Namun, acara tersebut batal karena sejumlah protes.

Melalui YouTube, Divine Production mencantumkan nama 16 sekolah pendukung pesta itu. Empat belas di antaranya berlokasi di Jakarta, yakni SMA 12, SMA 14, SMA 35, SMK 50, SMA 24, SMA 31, SMA 109, SMA 53.

SMA Muhammadiyah Rawamangun, SMA 44, SMA Alkamal, SMA 29, SMA 26, dan SMA 3. Dua lainnya berlokasi di Bekasi dan Tangerang, yakni SMA 8 Bekasi dan SMK Musik BSD.

Padahal, belakangan diketahui sekolah-sekolah tersebut tidak pernah memberikan izin namanya dicantumkan sebagai pendukung acara. Sebagian sekolah pun melaporkan Divine Production kepada polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com