"Jangan sampai terjadi seperti di Perancis. Yang terganggu sopir, ini kan bahaya. Jangan gara-gara Uber, anak bangsa diganggu gugat," kata Shafruhan.
Kejadian di Perancis yang dimaksud oleh Shafruhan adalah demonstrasi oleh pengemudi taksi di beberapa kota. Mereka menentang jasa layanan mobil sewaan yang bisa dipesan melalui aplikasi di telepon seluler.
Di Jakarta, menurut Shafruhan, ada potensi kemarahan yang sama. Namun, sampai saat ini, pihaknya masih meredam kemarahan para sopir taksi. Sopir-sopir juga ditekankan agar tidak berbuat tindak anarkistis kepada pengemudi taksi Uber.
"Sebenarnya Pak Hariyanto ini sama seperti kita, sama-sama korban. Mereka tidak tahu kalau mereka dimanfaatkan oleh Uber. Makanya saya bilang sama sopir di Organda jangan sampai main kasar," tutur Shafruhan kepada Ketua Koperasi Jasa Trans Utama, Koperasi Driver Pengguna Uber Hariyanto Mangundihardjo yang turut hadir dalam diskusi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.