Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Liar, Dinas Perhubungan Kaji Sanksi Maksimal

Kompas.com - 13/07/2015, 19:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mengkaji kemungkinan penerapan tilang maksimal untuk pengendara sepeda motor yang parkir di area terlarang, terutama di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jika penerapan itu jadi diberlakukan, pelanggar diharuskan membayar hingga Rp 550.000 untuk menebus sepeda motor yang ditilang.

Rencana ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansah, Sabtu (11/7), saat penertiban parkir liar di kawasan Tanah Abang. Pelanggaran rambu larangan parkir di kawasan ini tergolong tinggi, terutama di saat-saat ramai, seperti akhir pekan atau menjelang Lebaran.

"Yang susah ditertibkan adalah pengendara sepeda motor yang melanggar rambu parkir. Sebab, pengendara mobil sudah jera saat diberlakukan denda tinggi, yakni Rp 550.000. Kami akan mengonsultasikan, baik internal maupun dengan kepolisian, terkait rencana denda maksimal bagi pengendara sepeda motor ini," kata Andri.

Penerapan denda maksimal ini diatur dalam Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2012. Dalam peraturan itu disebutkan denda diberlakukan untuk semua jenis kendaraan bermotor.

Menurut Andri, jika kajian ini selesai dan denda maksimal memungkinkan diterapkan untuk pengendara sepeda motor yang melanggar aturan, pihaknya akan segera melakukan sosialisasi.

Efek jera ini penting karena pelanggaran parkir sangat banyak dilakukan pengendara sepeda motor. Sementara jumlah tenaga yang bertugas dalam sehari maksimal 150 orang.

Langkah lain yang tengah dikaji adalah memidanakan juru parkir liar di kawasan ini. Untuk itu, pihaknya masih mempertimbangkan payung hukum dan penerapannya. Opsi lain yang tengah dipersiapkan adalah mencari lahan-lahan parkir baru di Tanah Abang.

Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Pusat Henri Perez Sitorus mengatakan, dalam satu kali razia, pelanggaran parkir oleh pengendara sepeda motor mencapai puluhan.

"Hari ini (Sabtu) ada 73 sepeda motor yang kami angkut ke kantor Camat Tanah Abang untuk ditilang karena melanggar rambu parkir. Sementara tak ada mobil yang ditindak karena melanggar rambu parkir," ucapnya.

Pelanggaran parkir banyak terjadi di Jalan Jatibaru, Jalan Kebon Jati, Jalan Fachrudin, Jalan KH Mas Mansyur, dan Jalan Jati Bunder.

Angkutan umum

Perez mengatakan, selain kendaraan pribadi, pelanggaran juga sering dilakukan pengemudi angkutan umum. "Sopir yang ngetem masih banyak. Padahal, tilang untuk pengemudi angkutan umum juga sudah kami lakukan berkali-kali. Imbauan juga terus kami lakukan," katanya.

Angkutan umum yang ngetem sembarangan ini membuat lalu lintas tersendat di beberapa titik, seperti di depan Blok G hingga Blok A, Jalan Kebon Jati, dan Jalan Jembatan Tinggi.

Dari pengamatannya, Perez menduga, ada kelebihan jumlah angkutan umum. Artinya, ada kemungkinan angkutan umum beroperasi tanpa dilengkapi surat-surat asli. (ART)

--------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Senin, 13 Juli 2015, dengan judul "Dinas Perhubungan Kaji Sanksi Maksimal".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com