Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Christopher Sakit, Sidang Tuntutan Kecelakaan Pondok Indah Ditunda

Kompas.com - 30/07/2015, 17:31 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Christopher Daniel Sjarief, pengemudi yang menyebabkan empat orang tewas dalam kecelakaan di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, tidak dapat mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (30/7/2015), dengan alasan sakit.

Akibatnya, sidang dengan agenda pembacaan tuntutan dari jaksa penuntut umum pun ditunda.

Sidang tersebut dijadwalkan sejak pagi di PN Jaksel. Namun, padatnya jadwal sidang di PN Jaksel hari ini membuat sidang Christopher diundur. Hingga pukul 16.30 WIB, JPU dan kuasa hukum Christopher masuk ke Ruang Sidang I PN Jaksel. Namun, Christopher tidak tampak.

Melihat kursi terdakwa yang kosong, Hakim Ketua Made Sutrisna bertanya ke JPU mengapa Christopher tidak dihadirkan.

Jaksa dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Agus Kurniawan, menjawab bahwa Christopher sudah datang di PN Jaksel sekitar pukul 09.00 WIB.

"Namun kami menerima laporan terdakwa sakit dan harus pulang tadi sekitar, Yang Mulia," kata Agus kepada Made.

Made pun menanyakan kapan JPU bisa menghadirkan Christopher di persidangan. "Kami akan menghadirkan terdakwa pada Rabu (5 Agustus) mendatang. Kami sudah siapkan tuntutan jadi sudah bisa disampaikan," jawab Agus.

Made pun mensyaratkan bila sidang ditunda hingga pekan depan, maka sidang harus bisa dimulai pada pagi hari, yakni sekitar pukul 09.00-10.00 WIB.

"Karena Jaksa tidak bisa menghadirkan terdakwa, maka sidang tidak bisa dilakukan pada hari ini. Sidang ditunda hingga Rabu 5 Agustus 2015 mendatang," ucap Made sambil mengetuk palu.

Perlu diketahui, pada 20 Januari 2015 lalu, Christopher mengendarai mobil Outlander Sport milik temannya, Muhammad Ali. Ia mengemudikan kendaraan itu dengan kecepatan tinggi dan menabrak sejumlah kendaraan. Kecelakaan itu mengakibatkan empat orang tewas.

Pada 5 Mei 2015, Christopher diubah statusnya dari tahanan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan menjadi tahanan kota. Artinya, Christopher bebas melakukan kegiatan selama ia masih berada di dalam kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com