Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres: Kalau Kematian Evan Tidak Wajar, Kuburan Bisa Dibongkar

Kompas.com - 03/08/2015, 16:32 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Kepala Polresta Bekasi Kota Komisaris Besar Daniel Bolly Tifaona mengatakan, orangtua seharusnya paling mengetahui kondisi kesehatan Evan Christoper Situmorang. Jika orangtua berpendapat bahwa Evan tidak sedang sakit apa pun sebelumnya, maka polisi bisa saja membongkar makam sang anak untuk proses otopsi.

"Kalau orangtua ragu-ragu, kalau orangtua katakan matinya enggak wajar, artinya tidak ada penyakit dan sebelumnya Evan baik-baik saja, ya kita bongkar kuburannya," ujar Daniel di Mapolres Bekasi Kota, Senin (3/8/2015).

Daniel mengaku, orangtua Evan telah membuat surat pernyataan yang berisi tidak akan menuntut pihak sekolah dan tidak ingin anaknya diotopsi. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku jika kematian Evan memang tidak wajar.

Sejak kemarin, pihak kepolisian sudah meminta keterangan dari beberapa pihak, seperti orangtua, sekolah, ketua panitia kegiatan masa orientasi siswa (MOS), pengawas MOS, hingga rumah sakit. Jika hasil dari seluruh proses itu menunjukkan ada kejanggalan dalam kematian Evan, maka otopsi bisa dilakukan meski tanpa persetujuan orangtua.

Selain itu, Daniel mengaku tidak ingin terpengaruh terhadap isu awal yang beredar. Dia tidak ingin menyimpulkan bahwa kematian Evan disebabkan oleh kegiatan MOS.

"Belum ada benang merah antara dia meninggal dan MOS," ujar Daniel.

Evan Christoper merupakan siswa baru yang mengikuti kegiatan MOS di SMP Flora. Setelah kegiatan itu, kaki Evan biru-biru dan bengkak. Dua minggu setelahnya, Evan meninggal.

Mengenai hal ini, pihak sekolah membantah bahwa kematian Evan akibat kegiatan MOS. Sebab, sekolah diliburkan setelah kegiatan MOS berakhir atau dua minggu sebelum kematian Evan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com