Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan Berencana terhadap Musyarafah

Kompas.com - 19/08/2015, 17:50 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki dugaan adanya unsur berencana pada kasus pembunuhan terhadap Musyarafah (37) oleh tersangka Bahrul Ulum (26). Pasalnya, Bahrul sempat berutang Rp 50 juta pada korban. Pelaku mengaku belum mampu membayar, sementara korban terus menagihnya.

"Kita lagi selediki ada dugaan pembunuhan berencana," kata Kepala Unit V Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Handik Zusen di Tangerang, Rabu (19/8/2015).

Kasus tersebut dinilai mengandung unsur pembunuhan berencana. Pertama, tempat kejadian perkara, yakni empang Balaraja, merupakan daerah sepi dan gelap. Lokasinya persis di samping tempat industri rumahan paving blok. Di sana pelaku menghabisi nyawa korban pada 31 Mei 2015. 

"Saya tau kalau tempat itu sepi saat malam," kata Bahrul, yang merupakan warga setempat.

Menurut Heru, pegawai pabrik setempat mengatakan bahwa TKP tidak dipagar saat malam. Sehingga, orang bisa keluar-masuk ke dalam tempat tersebut dengan bebas.

"Kalau industri batako ini biasanya sampai sore. Terus kalau hari Minggu libur," kata Heru kepada Kompas.com di Tangerang, Rabu (19/8/2015).

Saat ini, Bahrul baru disangkakan dua pasal, yakni 338 KUHP dan 365 KUHP. Pasal 338 karena Bahrul terbukti membunuh Musyarafah dan 365 KUHP karena barang Musyarafah diambil setelah dilakukan pembunuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com