Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal dengan Komnas HAM, Ahok Sebut Warga Kampung Pulo Reklamasi Ciliwung Pakai Sampah

Kompas.com - 24/08/2015, 20:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menepis pandangan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait komunikasi satu arah yang digunakan Pemerintah Provinsi DKI saat merelokasi warga Kampung Pulo. (Baca: Komnas HAM Telusuri Indikasi Pelanggaran dalam Relokasi Warga Kampung Pulo)

Basuki mengatakan, Pemprov DKI telah memenuhi semua permintaan warga Kampung Pulo perihal relokasi. Bahkan, lanjut dia, DKI sampai mengorbankan Kantor Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Timur untuk dibangun menjadi Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat. 

"Aku capek Komnas HAM ngomong begitu. Sekarang saya tanya, 'Kenapa kami bangun rusun di Jatinegara dan membongkar satu Gedung Dinas PU (Pekerjaan Umum)?' Orang Kampung Pulo yang minta," kata Basuki di Balai Kota, Senin (24/8/2015). 

Basuki menjelaskan, warga Kampung Pulo mencari banyak alasan ketika permukimannya akan ditertibkan. Salah satunya, mereka tidak mau pindah ke rusun yang lokasinya jauh dari Kampung Pulo. Kemudian, Basuki menyampaikan perihal tersebut kepada Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Jokowi menyetujui pembongkaran Gedung Sudin PU Jakarta Timur dan dialihkan menjadi rusun.

"Saya tahu otak kamu (warga Kampung Pulo). Kamu pikir kami enggak bakal bongkar gedung kami kan. Lalu, kamu masih bilang kami tidak transparan? Kamu (warga Kampung Pulo) tidak tahu kamu ke mana? Kamu yang minta kok bangun rusun di Jatinegara," kata Basuki.

Basuki pun meminta Komnas HAM kembali membuka peta tentang Kali Ciliwung. Ia menjelaskan, lebar Kali Ciliwung seharusnya 20 meter-50 meter. Namun, kini lebar Kali Ciliwung tinggal 3 meter. Upaya normalisasi pun mendesak dilakukan. Dengan demikian, kawasan Kampung Pulo tak lagi terendam banjir ketika hujan turun.

"Lalu, bagaimana kamu mengaku warga asli Kampung Pulo kalau sekarang kamu membuat Kali Ciliwung tinggal 3 meter? Berarti kamu pengemplang sungai yang melakukan reklamasi sungai menggunakan sampah-sampah," kata Basuki kesal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com