Sementara itu, Kepala SMPN 49 Sri Sulastri mengaku belum dapat memperkirakan berapa kerugian yang dialami akibat kebakaran yang terjadi tersebut. "Kerugian belum tahu, tetapi ada komputer dan banyak buku di perpustakaan yang terbakar," ujar Sri.
Menurut Sri, kebakaran terjadi saat ada kegiatan penilaian sekolah sehat. Para siswa langsung diungsikan dan diminta untuk pulang. "Kejadiannya juga pas mau pulang sekolah, kan hampir pukul 13.00. Anak-anak kami suruh turun terus pulang," ujar Sri.
Sri menambahkan, api tiba-tiba muncul dari ventilasi luar perpustakaan di lantai dua sekolah. Penjaga perpustakaan yang pertama melihat lantas mematikan aliran listrik dan membantu pemadaman api. Namun, api telanjur membesar sehingga baru dapat dipadamkan setelah petugas damkar turun tangan.
Sebelumnya, kebakaran menghanguskan tiga ruangan di sekolah tersebut, yakni ruangan komputer, perpustakaan, dan sebuah gudang.
Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Timur mengerahkan 17 mobil damkar untuk menjinakkan api. Pemadaman membutuhkan waktu sekitar satu jam.
Banyaknya material yang mudah terbakar sempat menyulitkan pemadaman api yang menghanguskan dua ruangan di lantai 2 dan satu ruangan di lantai 3 sekolah tersebut. Sementara ini, kebakaran diduga akibat korsleting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.