Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Kajian Dugaan Pelanggaran Airin-Benyamin Selesai Maksimal Tiga Hari

Kompas.com - 07/09/2015, 22:17 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah Tangerang Selatan telah memeriksa dua pihak terkait dua temuan mereka tentang dugaan pelanggaran Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, Senin (7/9/2015).

Dari hasil pemeriksaan sementara, pihak Panwas akan menentukan dua temuan itu akan masuk dalam jenis pelanggaran yang mana.

"Hasil kajian kita akan menentukan, apakah pelanggarannya pelanggaran administrasi atau pidana pemilu. Seluruh data sudah masuk, tinggal kita kaji. Dua sampai tiga hari keluar hasilnya," kata Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah Tangerang Selatan Muhammad Taufiq MZ.

Ada dua jenis perkara yang bisa ditindaklanjuti pihak Panwas selama masa kampanye berlangsung, yaitu perkara dalam bentuk laporan dan temuan.

Jenis laporan berasal dari warga maupun organisasi yang sudah terakreditasi atau diakui oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sedangkan jenis temuan adalah dugaan pelanggaran yang ditemukan langsung oleh pihak Panwas. (Baca: Penjelasan Kadis PPKAD Tangsel Soal Dugaan Pelanggaran Airin-Benyamin)

Waktu pengkajian antara laporan dan temuan berbeda. Panwas mempunyai dua temuan yang menyasar pada dugaan pelanggaran pasangan calon wali kota nomor urut tiga, Airin-Benyamin.

Temuan pertama adalah Ketua DPRD Tangerang Selatan sekaligus Ketua Tim Pemenangan Airin-Benyamin, Muhammad Ramli, yang mengenakan kaus Airin-Ben dalam acara jalan santai yang diadakan oleh Kecamatan Pamulang, Minggu (30/8/2015).

Sedangkan temuan kedua tentang adanya foto Airin-Benyamin dalam stiker tanda lunas bayar pajak bumi dan bangunan (PBB) tahun 2015.

Pihak yang diperiksa hari ini adalah Ramli sendiri sebagai yang bersangkutan dan Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Tangerang Selatan Uus Kusnadi selalu pihak yang mengeluarkan stiker PBB.

Seusai diperiksa, Ramli tidak mau berbicara banyak. Ramli juga berkelit ketika ditanya oleh pewarta terkait proses pemeriksaannya tadi pagi.

Sedangkan Uus menyatakan sama sekali tidak ada hubungannya stiker PBB yang ada foto Airin-Benyamin dengan Pemilihan Kepala Daerah Tangerang Selatan 2015.

Walaupun baru tahun ini stiker PBB didesain dengan foto Airin-Benyamin, berbeda dengan stiker tahun 2014 yang hanya berisi tulisan.

Pada Selasa (8/9/2015), Panwas akan memanggil pelapor dugaan pelanggaran Airin-Benyamin dari Forum Pemuda Peduli Pilkada Bersih.

Kelompok itu melaporkan dugaan adanya kampanye terselubung yang dilakukan Airin-Benyamin saat acara Wali Kota Cup di Puspitek, Sabtu (29/8/2015). "Akan kita panggil tiga sampai empat orang, besok sore," ujar Taufiq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Megapolitan
Polisi Berencana Periksa Seluruh Kru Band Virgoun Soal Kasus Narkoba

Polisi Berencana Periksa Seluruh Kru Band Virgoun Soal Kasus Narkoba

Megapolitan
Remaja di Duren Sawit Naik Pitam, Tusuk Ayah Kandung hingga Tewas karena Sakit Hati Dituduh Mencuri

Remaja di Duren Sawit Naik Pitam, Tusuk Ayah Kandung hingga Tewas karena Sakit Hati Dituduh Mencuri

Megapolitan
Menengok 'Sekolah di Utara' untuk Anak Kurang Mampu di Cilincing, Ada di Kolong Jembatan Berdebu

Menengok "Sekolah di Utara" untuk Anak Kurang Mampu di Cilincing, Ada di Kolong Jembatan Berdebu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com