"Groundbreaking LRT kali ini bisa terealisasi karena kita sangat untung ya ada Pak Presiden," kata Basuki, di Balai Kota.
Akhir tahun 2012, Jokowi-Basuki berdiskusi dengan PT Adhi Karya. Mereka bersepakat pembangunan moda transportasi massal di Jakarta harus berbasis rel.
Awalnya, Adhi Karya berminat membangun monorel. Hanya saja, lanjut dia, monorel batal dibangun karena banyak permasalahan yang terjadi pada investor monorel, PT Jakarta Monorail.
Kemudian mereka memutuskan pembangunan LRT di Jakarta. "Tapi enggak bisa ketemu. Misalnya salah satu dari kami itu ingin pakai ruas jalan tol Jasa Marga. Mau komunikasi ke BUMN, wah susah banget," kata Basuki.
Mereka menyadari pembangunan LRT harus menggunakan anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Selain itu, harus berkoordinasi dengan kementerian terkait. Saat itu, Pemprov DKI mengaku kesulitan membangun LRT.
"Nah makanya sekarang beruntung. Pak Jokowi sudah (jadi Presiden) ke Istana. Kami juga sudah beberapa kali rapat dan kami sudah ketemu formulanya. Prasarananya yang membangun pemerintah, kereta dan operasional dilelang ke pihak swasta," kata Basuki.
Pagi tadi, Presiden Jokowi menekan tombol percepatan proyek pembangunan LRT tahap pertama. LRT tahap pertama ini mencakup tiga trase, yaitu Cibubur-Cawang sepanjang 13,7 kilometer, Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer (Tahap I A) dan Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,9 kilometer (Tahap I B).
Untuk tahap kedua, panjang total lintasan LRT mencapai 41,5 kilometer. Tahap kedua itu meliputi lintas layanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Palmerah-Grogol.
Daya angkut harian dengan konfigurasi 6 train set adalah 24.000 PPHD head way 2 menit saat peak. Kecepatan operasi LRT mencapai 60-80 kilometer per jam.
Pembangunan LRT itu sudah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Dalam aturan itu disebutkan bahwa PT Adhi Karya Tbk ditunjuk sebagai badan usaha yang akan membangun prasarana LRT.Untuk tahap pertama pembangunan LRT, nilai investasi ditaksir sekitar Rp 11,9 triliun atau separuh dari total proyek LRT yang dibangun Adhi Karya, yakni Rp 23,8 triliun.
Rencananya, PT Adhi Karya akan membangun prasarana LRT sepanjang 80 kilometer yang melingkupi Bogor, Jakarta, dan Bekasi. diperkirakan, pembangunan tahap pertama akan selesai pada akhir 2017, dan alat transportasi tersebut diharapkan bisa beroperasi pada awal 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.