Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Pembebasan Lahan untuk Proyek LRT

Kompas.com - 09/09/2015, 14:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adhi Karya selaku pelaksana proyek light rail transit (LRT) mengklaim pembangunan LRT tidak akan melalui proses pembebasan lahan. Padahal, proyek LRT yang dibagi dalam dua tahap itu akan melintasi dua provinsi yakni Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswodarmawan menepis adanya anggapan mengenai pemanfaatkan jalur hijau dalam proyek ini.

"Tidak ada (pembebasan lahan). Kami semua gunakan semua jalur tol. Sehingga stasiunnya pun dari situ," kata Kiswodarmawan, di acara groundbreaking LRT, di Taman Mini Indonesia Indah I, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Sebelumnya, pembangunan LRT akan memanfaatkan lahan sepanjang Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Direktur Utama Jasa Marga Marga Adityawarman mengatakan, kebetulan lahan yang digunakan untuk proyel LRT ini adalah milik Bina Marga dalam hal ini Negara.

"Kebetulan lahannya milik Bina Marga, punya negara, silakan saja asal jangan mengganggu lalu lintas tol, terganggu pandangan, jangan sampai ada LRT jadi mengganggu pandangan dan terjadi kecelakaan, mereka sudah memenuhi syarat itu," ujar Adityawarman.

Menurut dia, penggunaan lahan di dekat jalan tol untuk kepentingan transportasi kereta api sudah menjadi hal yang biasa diseluruh dunia. Oleh karena itu, dia yakin jalan tol dan jalur LRT bisa berdampingan. 

"Di luar negeri sudah begitu triple yaitu ada jalan tol, kereta api, jala. biasa," kata dia.

Namun, Adityawarman mengaku belum mengetahui persis trase LRT akan menggunakan lahan Tol Jagorawi sebelah mana saja. Pasalnya, dia mengatakan, belum melihat perencanaan proyek tersebut. 

"Saya belum tahu trasenya lewat mana, pencanangannya saya belum lihat. Katanya pindah ke jalur Bandung-Bogor-Jakarta, antar kolom 30 kilomenter (tiang ke tiang) sekian kilometer dibagi 30, berapa luasan saya belum dapat laporannya," ucap dia.

LRT tahap pertama mencakup tiga trase, yaitu Cibubur-Cawang sepanjang 13,7 kilometer, Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer (Tahap I A) dan Bekasi Timur-Cawang sepanjang17,9 kilometer (Tahap I B).

Untuk tahap kedua, panjang total lintasan LRT mencapai 41,5 kilometer. Tahap kedua itu meliputi lintas layanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Palmerah-Grogol.Daya angkut harian dengan konfigurasi 6 train set adalah 24.000 PPHD head way 2 menit pada saat jam sibuj. Kecepatan operasi LRT mencapai 60-80 kilometer per jam.

Kompas TV Jokowi Rapat Bahas Proyek LRT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com