Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Pengalaman, PKS Tidak Mau Sembarangan Usung Cagub DKI

Kompas.com - 21/09/2015, 14:47 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Selamat Nurdin menegaskan bahwa kehadiran PKS dalam deklarasi calon gubernur yang dilakukan Adhyaksa Dault bukan berarti partainya mengusung Adhyaksa.

Kedatangan PKS dalam acara tersebut sebagai bentuk silaturahim dan pemberian dukungan moril saja.

"Kita bagian dari silahturahim saja kemarin. Semua partai kalau mengundang, kita datang kok. Adhyaksa kan juga pernah dekat dengan PKS saat dia jadi Menpora. Sampai sekarang silaturahim masih baik. Adhyaksa punya hubungan dekat dengan PKS," ujar Selamat di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (21/9/2015).

Selamat menambahkan, PKS kini akan lebih berhati-hati dalam mengusung seorang calon gubernur. Menurut dia, PKS sudah memiliki banyak pengalaman dalam mengusung calon gubernur, baik pengalaman manis maupun yang pahit.

Selamat pun bercerita, PKS pernah mencalonkan Adang Daradjatun dalam Pilkada DKI 2007 bersaing dengan Fauzi Bowo-Prijanto. Dia mengatakan, ketika itu, PKS mampu menggebrak elektabilitas Adang Daradjatun yang semula belum dikenal, meskipun pada akhirnya Adang kalah.

"PKS juga pernah kejadian menampilkan Hidayat Nur Wahid yang taruhannya tinggi. Sampai kita menampilkan orang nomor satu di partai dan kalah juga. Sekarang pilkada selanjutnya akan lebih matang, matang memberikan statement, berkoalisi, karena kita punya pengalaman yang cukup komplet," ujar Selamat.

Selamat juga berpendapat saat ini tokoh yang terkenal belum menjadi jaminan dia akan menang dalam Pilkada DKI. Tokoh baru pun bukan jadi jaminan dia akan kalah begitu saja.

"Dulu Agung Laksono enggak menang caleg, lalu Marzuki Alie juga enggak menang. Di Jakarta itu yang populer belum tentu menang, apalagi populer dan kurang santun yah, belum tentu menang," ujar Selamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com