Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Volume Commuter Line Tumbuh, Kenyamanan Berkurang

Kompas.com - 25/09/2015, 10:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan volume penumpang KRL Commuter Line (CL) Jabodetabek melaju sangat cepat. Bahkan pertumbuhannya melebihi prediksi.

Pada tahun 2008, penumpang yang tercatat dari penjualan tiket manual sekitar 450.000 orang per hari. Tahun 2015 sudah mencapai 850.000 orang. Bahkan pernah mencapai puncaknya menjadi 855.000 orang per hari.

Sementara pertumbuhan armada juga pesat, tahun 2015 sudah 840 armada dan tahun 2019 ditargetkan 1.400 armada (Kompas.com 16/6).

Pertumbuhan penumpang CL Jabodetabek tak lepas dari upaya PT KAI membenahi pelayanan, menata stasiun, dan menertibkan penumpang. Pelayanan lebih modern dan penerapan tiket elektronik berperan besar dalam menertibkan dan mengamankan pendapatan PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) dari kebocoran tiket.

Namun, saat ini PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) mengalami kesulitan menambah frekuensi perjalanan KRL CL untuk mengimbangi permintaan yang tumbuh sangat pesat.

Keterbatasan jaringan rel, listrik aliran atas (LAA), pelintasan sebidang, bercampurnya KRL dengan KA antarkota dan KA barang, serta sistem persinyalan menjadi kendala pengelola KA untuk menambah perjalanan KA.

PT KCJ hanya dapat meningkatkan kapasitas angkut dengan cara memperpanjang rangkaian KRL. Sebelumnya, KRL CL rata-rata 8 kereta, pada awal 2015 diperpanjang menjadi 10 kereta pada pertengahan tahun ini sudah ada beberapa KRL CL dengan rangkaian 12 kereta. (Akhmad Sujadi)

Baca berita selengkapnya di Kompasiana dengan judul "Commuter Line Volume Tumbuh Kenyamanan Berkurang".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com