Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimbang ke Belanda, DPRD DKI Bisa Lihat Dam lewat YouTube

Kompas.com - 08/10/2015, 16:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana kunjungan Komisi D DPRD DKI Jakarta ke Rotterdam, Belanda, dinilai hanya akan menghambur-hamburkan dana anggaran. Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai, Dewan seharusnya bisa memanfaatkan teknologi bila hanya ingin melihat bentuk dam yang dijadikan acuan untuk program penanggulangan banjir di Jakarta.

"Kalau mau lihat bentuknya bisa lihat di YouTube. Intinya, bentuk bisa dicari di internet," kata Agus saat dihubungi, Kamis (8/10/2015).

Agus menilai, Dewan juga dapat memanfaatkan teknologi bila ingin berdialog dengan pihak-pihak yang telah ditemui oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Ia menilai, cara tersebut lebih efektif ketimbang Dewan menemui mereka langsung.

"Kalau mau berkonferensi atau komunikasi, bisa pakai Skype atau Line. Tidak harus langsung," ujar dia.

Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman, menilai bahwa kunjungan kerja ke Rotterdam, Belanda, perlu dilakukan. Sebab, ia mengatakan, tidak mungkin Dewan dapat menyetujui penggunaan dana anggaran tanpa mengetahui gambaran mengenai program tersebut.

Ia kemudian mencontohkan rencana Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang ingin mencontoh program penanggulangan banjir dan pengelolaan air bersih di Rotterdam. Menurut Prabowo, Dewan tentunya harus mengetahui secara rinci mengenai apa saja yang dilakukan di Rotterdam terkait program yang ingin dicontoh oleh Ahok itu.

"Jangan sampai nanti pada saat Ahok mengusulkan anggaran yang berkaitan dengan pembangunan dam, kami enggak tahu bentuknya seperti apa. Kan kami harus tahu barangnya kayak gimana," kata dia di Gedung DPRD DKI, Rabu (7/10/2015).

Sebagai informasi, dalam kunjungan kerjanya ke Rotterdam pada 20-23 September lalu, Ahok tercatat melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak, seperti Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb, Kementerian Pekerjaan Umum Belanda, dan pihak Port of Rotterdam. Kunjungan dilakukan dalam rangka mempelajari berbagai program, seperti reklamasi, penanganan banjir, dan sistem gasifikasi atau sistem pengolahan lumpur di waduk untuk dijadikan tenaga listrik dan air bersih bagi warga.

Sebelum berangkat, Ahok sempat mengaku malas, dan merasa tidak perlu pergi ke Negeri Bunga Tulip. Namun, Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb selalu memintanya untuk berkunjung ke Rotterdam. Terlebih lagi, Aboutaleb sudah berkunjung ke Jakarta hingga tiga kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com