Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 46 Oknum Suporter yang Serang Bus dan Mobil Pribadi

Kompas.com - 18/10/2015, 09:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menangkap 46 oknum suporter yang diduga pelaku penyerangan dan perusakan bus dan mobil pribadi di Jakarta pada Sabtu (17/10/2015) dini hari. Pelaku penyerangan di antaranya adalah anak di bawah umur, yakni 12 hingga 15 tahun.

"Masalah lempar-lempar batu karena ketidaksukaan ini terjadi di beberapa titik. Penegakan hukum sudah dilakukan," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu.

Tim Reserse Mobile (Resmob) juga masih mengejar pelaku lainnya, termasuk provokator penyerangan.

Sebelumnya, sebuah pesan singkat beredar, berisi tentang seruan penghadangan dan penyerangan kendaraan berpelat D dari pengguna yang akan menyaksikan final Piala Presiden antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC Palembang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Krishna mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan tentang jumlah kendaraan dan korban luka akibat serangan batu dan penganiayaan tersebut di seluruh wilayah Polda Metro Jaya.

Sejauh ini, ada 6 bus dari Jawa Barat dan sejumlah mobil pribadi yang rusak di kaca dan body. Sejumlah pengemudi pun terluka. Selain itu, belasan sepeda motor yang ditinggalkan oleh pelaku dan batu juga diamankan.

Menurut dia, penyerangan terhadap sejumlah kendaraan berpelat D yang terjadi di wilayah Jakarta pada saat hampir bersamaan dengan kedatangan suporter Persib Bandung ini bukan hal yang terorganisasi dan terencana.

Krishna menilai, aksi pelaku yang menyebarkan pesan singkat seruan penghadangan dan penyerangan kendaraan berpelat D ini merupakan bentuk psywar atau memberikan rasa takut kepada suporter asal Bandung sehingga tidak datang ke Jakarta.

"Enggak. Ini mainnya isu atau rumor. Dipikirnya itu biasa saja, tetapi ternyata dampaknya luar biasa, seolah-olah Jakarta mencekam," ujarnya. (Abdul Qodir)

Kompas TV 9.000 Personel Amankan Final Piala Presiden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com