Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denny dan Penembok Rumahnya Adu Kuat Bukti Dokumen

Kompas.com - 06/11/2015, 17:34 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kisruh penembokan rumah milik Denny (41) yang berlokasi   Perumahan Bukit Mas Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan masih berlanjut.

Baik Denny maupun kelompok Warga Peduli Perumahan Bukit Mas (WPPBM) yang menembok rumah tersebut, saling beradu dokumen.

Denny yang membeli rumah tersebut dari Heru Isprianto mengaku sudah mengecek surat-surat terkait kepemilikan rumahnya. Ia pun mengklaim tidak ada masalah terkait rumahnya.

Sejak dimiliki Heru, menurut Denny, IMB maupun sertifikat rumah tersebut menyatakan bahwa rumah dua lantai itu menghadap ke Jalan Cakra Negara yang termasuk jalan Kompleks Perumahan Bukit Mas Bintaro.

Kepada Kompas.com, Denny memperlihatkan salinan dokumen IMB, sertifikat, hingga surat-surat terkait PBB rumahnya. Berdasarkan salinan dokumen tersebut, rumah Denny memang berlamat di Jalan Cakra Negara.

Sementara itu, perwakilan WPPBM Mohammad Narainan juga memiliki salinan dokumen yang sama terkait kepemilikan rumah tersebut.

Dalam dokumen yang dimiliki Narainan tertera bahwa rumah Denny beralamat di Jalan Mawar. Namun, dalam dokumen itu, nama Jalan Mawar dicoret dengan pulpen dan diubah menjadi menjadi Jalan Cakra Negara.

Selain menunjukkan dokumen, pria yang biasa disapa Rena Mulyana ini menunjukkan kertas bergambar denah lokasi rumah Denny. Denah yang diperlihatkan Rena pun terdiri dari dua  versi, yakni versi sebelum dibangun rumah, dan versi setelah rumah dibangun.

Dari denah yang dilengkapi foto itu, terlihat perbedaan posisi pos satpam. Saat rumah belum dibangun, posisi pos satpam agak menjorok ke dalam dan berbatasan langsung dengan lahan yang masih ditembok.

Namun setelah rumah berdiri, posisi pos satpam terlihat digeser beberapa sentimeter dan berbatasan langsung dengan halaman depan rumah Denny.

Menurut Rena, telah terjadi pelanggaran karena adanya penggeseran pos satpam. Ia menilai bahwa pos satpam yang termasuk fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos/fasum) tidak bisa begitu saja digeser tanpa persetujuan warga.

"Ini ibarat, kamu ambil barang orang, orangnya protes, tapi kamu yang lebih galak. Padahal kan kamu yang ambil barang orang. Ini namanya menyalahi hukum," tutur Rena.

Rena juga menuding Denny dan istrinya tidak lapor diri begitu pindah ke rumah tersebut melainkan hanya lapor kepada pengurus RT dan RW setempat.

Secara terpisah, Denny mengaku sudah lapor ke ketua RT 01 dan ketua RW 15 di tempat tinggalnya terkait rencananya tinggal di sana.

Bahkan, saat rumah masih dibangun, Denny bolak-balik ke sana dan selama itu tidak ada masalah.

"Ini seakan-akan warga itu tunggu ada yang tinggal baru ditembok," kata Denny.

Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan masih melakukan verifikasi dokumen terkait kepemilikan rumah.

Jika tidak ada yang salah dengan dokumen kepemilikan rumah Denny, maka tembok di rumah tersebut harus dibongkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com