Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengakuan Pekerja Bangunan yang Menembok Rumah Denny di Bintaro

Kompas.com - 09/11/2015, 15:42 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penembokan terhadap rumah Denny (41) di Perumahan Bukit Mas Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sempat dihalangi oleh orang yang ada di dalam rumah Denny, Sabtu (31/10/2015) pagi.

Hal itu diungkapkan oleh Purwanto (44), mandor dari enam tukang yang ditugaskan menembok rumah Denny.

"Saya sama anak buah nembok itu dari pagi, pukul 09.30 WIB. Pas mau nembok, tahu-tahu saya didatangi sama lima orang di dalam rumah. Saya enggak tahu siapa. Mereka ngusir saya, terus motor saya dipukul pakai besi," kata Purwanto kepada Kompas.com, Senin (9/11/2015) siang.

Purwanto mengaku tidak tahu ada konflik apa sehingga pemilik rumah dengan orang yang membayarnya, yakni dari kelompok Warga Peduli Perumahan Bukit Mas (WPPBM), terlihat tidak akur. Dia bersama anak buahnya hanya menjalankan tugas dari Rena Mulyana, salah satu perwakilan WPPBM, untuk menembok bagian depan rumah Denny.

Saat ada orang-orang yang menghalangi penembokan pada pagi itu, Purwanto dan tukang-tukang lainnya langsung pergi. Penembokan dilanjutkan pada malam hari, sekitar pukul 20.00 WIB. Ketika tembok dibangun saat itu, tidak ada lagi yang keluar dari rumah hingga penembokan diteruskan sampai esok pagi.

Akibat tindakan beberapa orang tersebut, sepeda motor milik Purwanto rusak di bagian tangki, sementara lampu depan pecah. Purwanto akan meminta pertanggungjawaban untuk biaya ganti rugi kepada Rena sebagai orang yang membayarnya sejak awal.

Dikonfirmasi secara terpisah, Denny membantah hal-hal yang dikatakan oleh Purwanto. Menurut Denny, jika dia tahu rumahnya ditembok, maka dia tidak akan tinggal diam. Adapun sebelumnya, Denny mengaku rumahnya ditembok saat dirinya sedang tidur bersama istrinya.

"Tidak benarlah. Kalau enggak tidur, saya sudah keluar rumah. Rumah saya ditembok kok, masa diam. Yang ada, waktu tahu rumah saya sudah ditembok, saya mau keluar, tetapi enggak jadi karena orangnya banyak," ujar Denny. (Baca: Denny Tidur, Rumahnya Ditutup Tembok Setinggi 2 Meter)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com