Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Diminta Jemput Bola untuk Tingkatkan Penerimaan Pajak

Kompas.com - 18/11/2015, 13:19 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Yuke Yurike mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi DKI yang menghapus sanksi administrasi bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Namun, dia juga menyarankan Pemprov DKI untuk bisa menjemput bola agar masyarakat mau membayarkan pajaknya. (Baca: ”Pemutihan” Bukan Berarti Bebas Pajak)

"Takutnya kalau enggak ada denda, orang malah menggampangkan dan malas bayar. Nanti malah gak kena dari tujuan awal. Jadi Pemprov juga harus menjemput bola," ujar Yuke di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu (18/11/2015).

Yuke mengatakan, Pemprov DKI bisa membuka booth di tempat-tempat strategis untuk menjemput bola. Misalnya saja dengan membuka booth di tempat penjualan mobil secara kredit (leasing).

Yuke meminta Pemprov DKI mencontoh langkah Ditlantas Polda Metro yang membuat booth khusus perpanjangan SIM di tempat umum seperti saat car free day.

Dengan strategi semacam itu, Yuke menilai warga DKI yang membayarkan pajaknya akan bertambah. (Baca: Pajak Kendaraan Telat, Bebas dari Denda sampai Desember)

"Tetapi saya rasa sudah baiklah kebijakan ini, ini harus bisa tersosialisasi dengan baik," ujar Yuke.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghapus sanksi administrasi bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

"Kalau enggak dihapus dendanya, kamu bisa enggak bayar terus. Malah jadi tambah parah," kata Basuki di Balai Kota, Senin (16/11/2015).

Meski demikian, Basuki belum dapat memastikan sampai kapan kebijakan ini berlaku. Kebijakan ini dilakukan demi meningkatkan penerimaan pajak daerah. (Baca: Ahok: Kalau Denda Tidak Dihapus, Kamu Enggak Akan Bayar Pajak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com