Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Pencuri dengan Modus Ban Kempis Sudah 29 Melakukan Aksinya

Kompas.com - 19/11/2015, 14:04 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pencurian dengan modus ban kempis yang tertangkap pada Kamis (19/11/2015), mengaku puluhan kali melakukan aksinya. (Baca: Pencurian dengan Modus Ban Kempis Terekam Kamera)

Selama itu, pelaku tidak pernah tertangkap. "Kelompok ini mengaku sudah 29 kali melakukan aksinya," kata Kasubdit Ranmor Polda Metro Jaya Komisaris Budi Hermanto di Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Saat beraksi, para pelaku memancing pengendara untuk berhenti dengan memberitahukan bahwa ban kendaraan calon korbannya itu kempis.

Polisi pun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus perampokan tersebut. Sejauh ini, baru 15 TKP yang diketahui. "Tetapi kita masih cari lagi," sambung Budi.

Dari puluhan aksi tersebut, setidaknya perampok ini sudah menggasak belasan ponsel dengan berbagai merek, dompet dan laptop.

Mereka juga merampas uang tunai kurang lebih Rp 5 juta. Menurut Budi, aksi perampokan dengan modus ban kempis ini sulit terungkap karena korban cenderung jarang melaporkannya.

"Rata-rata kehilangannya dikit, misal ponsel harganya Rp 500.000, jadi enggak lapor," kata Budi.

Selain itu, pelaku selama ini menggunakan sepeda motor sehingga mudah melarikan diri dan sulit dilacak. 

Lima pelaku pencurian ban kempis yang berhasil ditangkap adalah SAM (25), RAH (24), CHOI (27), IP (36) dan ISH (36). Kelimanya dikenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

Penangkapan sindikat rampok ban kempes ini dilakukan dengan mendalami informasi yang terdapat dalam rekaman closed circuit television (CCTV) saat peristiwa perampokan itu terjadi pada Jumat (13/11/2015). (Baca: Pencurian dengan Modus Ban Kempis Terekam Kamera)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com