JAKARTA, KOMPAS.com — Modus pencurian dengan menginformasikan adanya ban kempis bukan hal baru di Jakarta.
Para pelaku biasanya beraksi sebagai komplotan. Mereka membagi-bagi tugas secara rapi dan terencana.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya memperlihatkan kepada masyarakat rekaman aksi komplotan pencuri yang beraksi dengan modus menginformasikan ban kempis kepada pengendara tersebut.
Ada dua rekaman yang memperlihatkan aksi komplotan ini. Rekaman pertama terjadi di Jalan Paseban, Senen, Jakarta Pusat, pada 23 April 2015.
Dalam rekaman itu tampak para pelaku yang mengendarai sepeda motor berpura-pura menunjuk ke arah ban mobil yang dikendarai calon korban sambil memberitahukan bahwa ban mobil tersebut kempis.
Pelaku yang terdiri dari dua orang berboncengan itu tampak mengenakan helm dan jaket. Setelah korban menepi, pelaku langsung melancarkan aksinya.
Dengan sigap, mereka merampas barang-barang dari dalam mobil korban. Pelaku datang dari sisi kanan dan kiri.
Rekaman kedua menunjukkan aksi pencurian dengan modus yang sama pada 13 November 2015. Rekaman tersebut diperoleh dari suatu SPBU di Jakarta.
Dari rekaman tersebut tampak mobil korban berhenti di pintu keluar SPBU. Di sisi kiri mobil terdapat salah seorang pelaku yang sedang duduk.
Dari dalam SPBU, seorang pelaku dengan sepeda motor memberitahukan bahwa ban mobil korban kempis.
Pelaku yang bertugas memberitahukan calon korban itu tidak sendirian. Ada pelaku lain yang berpura-pura memberitahukan hal yang sama.
Korban pun terpancing ke luar mobil untuk melihat kondisi bannya. Tak lama berselang, pelaku yang duduk di samping mobil korban langsung melancarkan aksinya dengan mengambil barang-barang korban di dalam mobil.
Kemudian, pelaku lainnya yang menunggu di luar area SPBU langsung bergerak mendekati lokasi kejadian dan menjemput pelaku yang mengambil barang.
Mereka lalu pergi meninggalkan lokasi secepat mungkin. Atas maraknya pencurian dengan modus seperti itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti meminta masyarakat berhati-hati.
"Korban modus seperti ini masih banyak dan pelakunya berkeliaran," kata Krishna, Senin (16/11/2015). Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.