Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Ternyata Administrasi DKI Buruk Sekali, Wah Kita "Dikadalin"

Kompas.com - 23/11/2015, 19:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berterima kasih kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Selama diperiksa auditor BPK, Basuki memperoleh banyak pelajaran, terutama yang berkaitan dengan administrasi di Pemprov DKI (Baca: Diperiksa BPK, Ahok Hadapi 12 Orang)

"Saya berterima kasih sama BPK. Jadi, sore ini, saya justru belajar banyak, mendapat informasi banyak yang tadi saya tidak pernah tahu," kata Basuki seusai diperiksa di Gedung BPK, Senin (23/11/2015). 

Basuki diperiksa terkait audit investigatif BPK atas pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta.

Menurut dia, dalam pemeriksaan itu, auditor BPK menunjukkan banyaknya kesalahan administrasi di Pemprov DKI. (Baca: Pemeriksaan Tanpa Dokumentasi, Ahok Berdebat dengan Pejabat BPK)

"Jadi, banyak sekali hal manajemen yang salah, administrasi yang salah, yang saya tidak pernah tahu dulunya. Ini kayak kuliah sama auditor, dan saya ngedengerin dan mengerti," ujar Basuki.

Selain itu, menurut Basuki, para auditor mengajarinya pengelolaan administrasi keuangan yang benar selama pemeriksaan berlangsung.

Basuki pun meminta maaf kepada auditor BPK RI karena sempat berprasangka buruk. (Baca: Setelah Sembilan Jam Diperiksa, Ahok Minta Maaf kepada BPK)

"Auditor (BPK RI) bilang sama saya, kalau mereka tidak ada hubungan sama BPK DKI dan profesional, tetap saja, saya enggak percaya. Namun, setelah dia kasih pertanyaan, jelasin, saya dapat pengetahuan," ucap Basuki. 

"Oh, gila juga ya ternyata, administrasi DKI buruk sekali, baru saya ngerti. Istilahnya kita nih, wah kita dikadalin. Baru saya mengerti betapa buruknya administrasi DKI," kata Basuki lagi.

Basuki diperiksa mulai pukul 09.00 hingga pukul 18.15. Saat tiba di BPK, Basuki sempat memarahi auditor BPK RI karena ia tidak diizinkan merekam proses pemeriksaan.

Adapun kasus pembelian lahan RS Sumber Waras bermula dari temuan BPK. Lembaga audit eksternal tersebut menilai, pembelian sebagian lahan rumah sakit itu wanprestasi.

BPK menemukan adanya indikasi kerugian daerah sebesar Rp 191 miliar dalam pembelian sebagian lahan itu. (Baca: Ketua DPRD: Ahok Harus Buka Kasus RS Sumber Waras dengan Terang Benderang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com