Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Pembunuh Siswi SMP di Bogor Berpura-pura di Depan Orangtua Korban

Kompas.com - 29/11/2015, 14:44 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka pembunuh AAP (12) di Jasinga, Bogor, Jawa Barat, 23 Oktober 2015, sempat berpura-pura tidak mengetahui keberadaan korban ketika ia bertemu orangtua dan kakak korban.

Hal itu terungkap dalam rekonstruksi terakhir pembunuhan siswi SMP tersebut. Rekonstruksi dilakukan di Rumah Susun Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Minggu (29/11/2015).

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Eko Hadi Santoso mengatakan, pertemuan tersangka berinisial RA (34) dan keluarga korban terjadi tanpa disengaja, tepat di pintu masuk tempat tinggal pelaku dan korban di Rusun Karet Tengsin, Jakarta Pusat. Pertemuan terjadi pada dini hari saat keluarga mencari korban yang tak kunjung pulang.

"Adegan terakhir itu terpisah, setelah tersangka membunuh korban, dia bertemu dengan ibu dan kakak korban yang lagi cari korban," kata Eko saat rekonstruksi di Rusun Karet Tengsin, Minggu (29/11/2015).

Ketika bertemu, terjadi percakapan singkat antara Gariani (53), ibu korban, dan RA yang sedang mengendarai sepeda motor miliknya.

Saat itu RA bertanya mengapa Gariani dan Angga (22), kakak korban, berjalan keluar rusun tengah malam.

"Pas ketemu, dia (RA) kaget. Saya bilang, lagi cari AAP soalnya sudah malam belum pulang-pulang. Enggak kelihatan ada yang mencurigakan," kata Angga.

"Dia masih sempat tanya, 'Serius AAP belum pulang?' Jadi ada penegasan dari dia juga, padahal itu cuma acting," ujar Angga.

Angga yang merasa penasaran berbalik menanyakan kegiatan Anwar hingga pulang larut. Kepada Angga, pelaku mengaku habis membantu pemakaman temannya di suatu tempat.

Selama ini, AAP sering bermain dengan RA. RA yang masih punya hubungan keluarga dengan korban dikenal suka bermain bersama anak kecil.

Dalam rekonstruksi kasus pembunuhan AAP mencakup 36 adegan. Lima adegan pertama menggambarkan pelaku mengajak AAP pergi dari tempat parkir sepeda motor Rusun Karet Tengsin menuju Jasinga, Bogor.

Adapun 30 adegan direkonstruksi di tempat kejadian perkara di Jasinga. Satu adegan terakhir adalah pertemuan RA dan Gariani serta Angga saat perjalanan pulang setelah membunuh AAP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com