Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Berbunyi, Pengendara Motor Tetap Terobos Pelintasan Tubagus Angke

Kompas.com - 07/12/2015, 16:29 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi di pintu pelintasan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat, pada Senin (7/12/2015), sudah kembali normal.

Pantauan Kompas.com, Senin sore, lalu lintas di lokasi metromini tertabrak KRL itu terlihat seperti biasa. Kendaraan dari arah Kota dan dari arah sebaliknya, Jalan Letjen S Parman, cukup banyak.

Pengendara terlihat tertib saat melewati pintu pelintasan sebidang itu. Meskipun begitu, beberapa sepeda motor nekat menyelonong meskipun sinyal tanda kereta akan lewat berbunyi.

Tak jauh dari pintu pelintasan, posko untuk pelayanan dan penanganan korban milik kepolisian masih berdiri. Mobil patroli polisi juga diparkir di dekat palang pintu.

Garis polisi pun masih terpasang di pinggir rel di titik bus tertabrak kereta. Di titik itulah metromini B80 jurusan Kota-Kalideres menerobos pelintasan sebelum tertabrak KRL.

Beberapa orang tampak datang untuk menonton lokasi kecelakaan itu. Ada beberapa orang yang memotret tempat itu menggunakan ponsel.

Penjaga Jjalur lintasan (PJL) Tubagus Angke, Matkosin, mengatakan, perjalanan kereta sudah normal di pelintasan itu saat ini.

"Sudah normal ini, jalannya sudah seperti biasa," kata Matkosin kepada Kompas.com di pos jaganya, Senin sore.

Menurut dia, pelintasan memang cukup ramai dilalui kendaraan, sementara KRL lewat kira-kira setiap 5 menit.

"Itu rata-ratanya saja ya. Kadang ada yang cuma satu menit dan double (kereta lewat)," ujar Matkosin.

Matkosin mengatakan, dalam sehari hampir 250 perjalanan KRL melalui pelintasan itu. Itu belum termasuk kereta lokomotif.

Pada kondisi itu, kadang hanya petugas PJL sepertinya yang mengawasi pelintasan di tengah ramainya lalu lintas kendaraan yang menyeberangi rel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com